Follow Us

Motif Bantu Hacker Bjorka Diungkap, Ibunda Pemuda Madiun Sampai Harus Memelas Begini, Foto Tersangka Sempat Beredar

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 16 September 2022 | 16:46
Ibunda pemuda Madiun sampai harus memelas begini saat motof anaknya bantu hacker Bjorka diungkap. Foto tersangka beredar.
Istimewa

Ibunda pemuda Madiun sampai harus memelas begini saat motof anaknya bantu hacker Bjorka diungkap. Foto tersangka beredar.

Beberapa unggahan itu di antaranya bertuliskan "stop being idiot" hingga "the next leaks will come from presiden republik of Indonesia".

Ade juga mengungkap motif dari MAH. Pemuda Madian ini disebut membantu Bjorka karena ingin terkenal dan mendapat uang.

"Adapun motif tersangka membantu Bjorka agar dapat menjadi terkenal dan mendapatkan uang," ucap dia.

"Kemudian timsus juga telah mengamankan beberapa barang bukti, yaitu satu buah SIM card seluler, kemudian dua unit handphone milik tersangka, kemudian satu lembar KTP atas nama inisial MAH," kata Ade Yaya.

Motif anaknya yang disebut sudah membantu hacker Bjorka membocorkan data diungkap polisi, ibunda pemuda Madiun sampai harus memelas begini. Foto tersangka sempat beredar di medias sosial.

Baca Juga: Sosok Hacker Bjorka Tinggal Dicokok, Motifnya Ternyata Dipicu 3 Masalah Ini, Foto Profilnya Siap Dirilis?

Ibunda pemuda Madiun sampai harus memelas begini saat motof anaknya bantu hacker Bjorka diungkap. Foto tersangka beredar.
Istimewa

Ibunda pemuda Madiun sampai harus memelas begini saat motof anaknya bantu hacker Bjorka diungkap. Foto tersangka beredar.

MAH yang menjadi tersangka lantaran diduga terlibat aktivitas hacker Bjorka ternyata anak buruh tani. Sehari-harinya dia berjualan es di Pasar Pintu Dungus untuk membantu orangtua.

Ibunda pemuda Madiun itu, Prihatin (48) terkejut ketika mengetahui anak laki-lakinya itu ditangkap polisi. Anaknya ditangkap di rumahnya yang berada di Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun pada Rabu (14/9/2022) malam.

Prihatin tak percaya bahwa anaknya merupakan sosok Bjorka yang melakukan aksi peretasan data pemerintah. Sebab, untuk hidup sehari-hari saja sulit dan di rumah tidak memiliki komputer.

"Kami di rumah tidak punya komputer. Dan untuk makan sehari-hari saja sudah repot," ujar Prihatin yang dijumpai wartawan Kompascom di rumahnya pada Kamis (15/9/2022).

Mulanya, Prihatin mengetahui, sang anak itu dijemput oleh empat polisi berpakaian preman. Dia tak tahu menahu apa yang telah dilakukan anaknya sehingga harus dibawa ke Polsek Dagangan. Prihatin berharap anaknya segera dipulangkan agar segera berkumpul bersama keluarga.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest