Erik lalu melanjutkan ceritanya. "Dudung tentu tidak terima anaknya divonis gagal lolos penerimaan calon taruna 2022. Andika pun dianggap turut campur terlalu jauh alias mengurusi yang bukan kewenangannya. Dudung mempertanyakan keputusan Andika. Apalagi, anaknya merupakan lulusan SMA Taruna Nusantara (TN). SMA di Magelang tersebut selama ini, memang kerap memasok banyak calon perwira dari jalur rekrutmen Akmil."
Sebagai orang tua, Dudung merasa anaknya memiliki postur, fisik, dan jasmani yang terlatih. Tentu saja hal itu sudah cukup untuk lolos sebagai taruna. Apalagi, status MAA merupakan alumnus SMA TN. Namun, tetap saja ada kekurangan di mata Andika. Apalagi, calon yang lain juga tidak kalah baik. Andika bersikukuh tetap mencoret MAA.
Di sisi lain, Dudung tidak tinggal diam. Merasa memiliki wewenang, eks Pangdam Jaya yang mennginstruksikan pencopotan baliho Front Pembela Islam (FPI) di Jakarta pada 2020, ini menghadap Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Lobi berhasil. Keluar Keputusan Menteri Pertahanan (Kepmenhan) Nomor 1421.d/M/XI/2021 tanggal 2 Agustus 2022 tentang Perubahan Empat Alokasi Penyediaan Prajurit Tentara Nasional Indonesia Tahun 2022.
Jumlah rekrutmen calon taruna Akmil tahun anggaran 2022 tidak lagi hanya 379 siswa. Tiba-tiba, terdapat tambahan 70 siswa. Padahal, sebanyak 379 taruna sudah mengikuti upacara pembukaan pendidikan yang dipimpin Danjen Akademi TNI Letjen Bakti Agus Fadjari di Lapangan Resimen Taruna Akmil, Kabupaten Magelang, Jumat (5/8/2022).
Karena muncul keputusan baru ada kuota taruna tambahan maka diputuskan sebanyak 70 siswa mengikuti upacara pendidikan selanjutnya. Mereka dapat dinamakan sebagai taruna gelombang kedua. Sehingga total taruna Akmil tahun ini menjadi 449 siswa.

Jenderal Dudung yang murka anak bungsunya dicoret dari seleksi Akmil ternyata punya menantu berprestasi mentereng di Kopassus.
Dalam siaran pers Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad), Gubernur Akmil Mayjen Legowo WR Jatmiko ditunjuk sebagai inspektur upacara. Putra Dudung sepertinya akan mengikuti pendidikan di Akmil bersama 69 siswa lain. Sebuah ketidaklaziman ada dua upacara dimulainya pendidikan di Akmil.
Akhirnya hal itu bisa dimaklumi. Jika upacara gelombang pertama dibuka oleh Letjen Bakti Agus yang berada di bawah instruksi Andika maka Mayjen Legowo WR yang memimpin upacara kedua nanti memiliki jabatan di bawah koordinasi langsung Dudung.
Pembukaan upacara pendidikan Akmil tahun ini juga memang aneh. Merujuk tahun-tahun sebelumnya, biasanya yang tradisi dimulainya pendidikan calon taruna dilakukan oleh KSAD. Karena tahun ini Andika dan Dudung berkonflik, aktivitas pendidikan siswa di Akmil sempat terdampak. Setelah mencapai deadlock sebentar, Andika menugaskan Danjen Akademi TNI membuka upacara pendidikan calon taruna.
Dudung pun tidak mau kalah. Dia menugaskan Gubernur Akmil untuk menyiapkan upacara susulan bagi siswa yang tidak lulus dalam pantukhir, yang dipimpin Andika. Plus, kuota tambahan juga memuat rekrutmen taruni. Dalam jangka panjang, ketika nanti taruna itu sudah berpangkat Kolonel menuju Brigjen, bisa terjadi masalah perwira nonjob . Karena jumlah perwira lebih banyak dari jabatan.
Hal itu terjadi berkat rekrutmen tidak dilakukan berdasarkan kebutuhan. Meski begitu, setidaknya masalah yang melibatkan dua jenderal tersebut selesai. Andika tidak ingin memperpanjangnya. Namun, persoalan itu sudah menjadi kasak-kusuk di lingkungan Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Pusat dan Mabesad, Gambir, Jakarta Pusat. Bahkan juga di kalangan wartawan.