Sifat manipulatif ini, menurut Tessa, berpotensi mengungkap kecenderungan seseorang untuk berselingkuh. Apalagi, menurutnya, ada sifat fantasi seksual dalam tanda tangan Sambo.
"Adanya ciri-ciri kesepian atau kesendirian yang apabila dikombinasikan dengan poin nomor 4 (manipulatif), penulis-penulis seperti ini memiliki kecenderungan atau berpotensi melakukan perselingkuhan," tuturnya.
Dari tulisan Sambo, tampak ada sifat yang kurang rapi. Hal ini juga menunjukkan kecerobohan. "Dari tulisan ada trait perencanaan yang kurang rapi, messy, sloppy, berantakan, kecenderungan mengambil tindakan yang ceroboh atau gegabah. Trait ini sesuai dengan kronologi pembunuhan berencana dan bukti-bukti TKP rekonstruksi yang menunjukkan banyaknya kejanggalan," tuturnya.
Tessa menyebut, tulisan tangan tersangka pembunuhan Brigadir J itu juga menunjukkan trauma dan ketakutan suami Putri Candrawathi. Ferdy Sambo disebut ingin menutupi masa lalunya.
"Penulis memiliki trauma dan ketakutan yang besar akan masa lalunya, berusaha lari atau menutupi masa lalunya, apa pun itu," lanjutnya.
Tak hanya itu, Tessa juga mengungkap kepribadian Sambo yang membuat karirnya melejit. Salah satunya, memiliki pola pikir yang tajam, hingga kepercayaan diri yang baik.
"Berdasarkan tulisan, penulis memiliki pola pikir yang tajam, cerdas, mudah beradaptasi. Self-esteem, kepercayaan diri, diplomasi & determinasi yang baik. Jadi tidak heran kalau FS memiliki karier yang cemerlang dan relatif cepat naik jabatan sampai di posisi terakhir," tandas Tessa.

Fantasi liar suami Putri Candrawthi terbaca dari tanda-tanda ini. Wajah Ferdy Sambo dikuliti. Foto tersangka pembunuhan Brigadir J dikulik.
(*)