Lantas, Karni Ilyas bertanya kepada Deolipa, mengapa menuduh Irjen Ferdy Sambo ada kaitannya dengan LGBT? "Kenapa Anda menuduh dia (Irjen Ferdy Sambo) sebagai biseksual?," kata Karni Ilyas.
Menurut Deolipa, alasannya menyebut bahwa ada kaitannya LGBT dengan Irjen Ferdy Sambo adalah sumber dari rekannya di kepolisian itu, yakni penyidik nomor satu di Indonesia, Kanit Doktor Suradi SH MH.
"Ketika si Pak Doktor Suradi bilang, Lip, Saudaraku, ini ada potensi LGBT, artinya intelejen sudah jadi. Pernyataan Suradi sudah saya pegang, yaitu LGBT. Saya cuma punya kesimpulan di awal semua pelakunya ya LGBT," kata Deolipa.
Pada akhirnya, Deolipa mengatakan, dia sepakat dengan Kabareskrim soal penyebab kematian Brigadir J. "Akhirnya saya sepakat dengan Kabareskrim, bahwa hanya Tuhan, hanya Kuat maruf, hanya Ricky (Brigadir RR), hanya Putri Candrawathi, dan hanya Yosua (Brigadir J) yang tahu soal apa yang terjadi sebenarnya.
Tapi kemungkinan adalah karena Yosua mati, kan konspirasi mereka bertiga. Mereka bertiga akhirnya dibikin skenario, oleh si mantan Kadiv Propam (Irjen Ferdy Sambo), si psikopat itu," tutup Deolipa dalam konten YouTube yang banyak dibagikan di media sosial itu.
Kini terkuak, lubang peluru di kepala Brigadir J justru berasal dari tembakan sosok psikopat ini. Foto wajahnya sampai dicari-cari netizen di media sosial. Ternyata bukan Bharada E.

Lubang peluru yang ada di kepala Brigadir J justru berasal dari tembakan sosok psikopat ini. Foto wajahnya dicari-cari. Ternyata bukan Bharada E.
(*)