Deolipa Yumara mengungkap, ada sosok yang menyuruh kliennya untuk menembak Brigadir J. Namun, Deolipa belum dapat memerinci siapa orang tersebut.
"Sudah mengantongi (nama sosok yang menyuruh Bharada E), (Belum bisa diungkap, karena) masuk wilayah penyelidikan." kata Deolipa. Dia menjelaskan bahwa kliennya tidak mempunyai motif untuk membunuh Brigadir J. "Betul (tidak punya motif membunuh Brigadir J). Betul betul (ada yang memerintah Bharada E)," katanya.
Boerhanuddin juga enggan menyebut siapa sosok 'atasan' yang memerintah Bharada E menembak Yoshua. Dia menegaskan bahwa Bharada E mendapatkan tekanan untuk menembak
"Sementara petunjuknya sih dari atasan dia. Saya nggak bisa sebut nama. Dari BAP dan keterangan kepada kuasa hukum, dia mendapatkan tekanan dapat perintah untuk menembak, itu saja," ujarnya.
"Atasannya kan kita sudah bisa reka-reka siapa atasannya. Atasan kedinasan, yang ditempat lokasinya. Bukan atasan di itunya tapi atasan di tempat dia bertugas itu," imbuhnya.
Boerhanuddin juga menyebutkan, Bharada E juga disebut menyatakan tidak ada peristiwa baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo. "Tidak ada memang, kalau informasi tidak ada baku tembak. Pengakuan dia tidak ada baku tembak," kata Boerhanuddin, kepada wartawan pada Senin (8/8/2022).
Boerhanuddin, merujuk pada pengakuan Bharada E, mengatakan bekas proyektil yang berada di TKP hanya alibi. Padahal pistol milik Brigadir J, katanya, sengaja ditembakkan ke arah dinding supaya terkesan ada peristiwa baku tembak.
"Yang itu pun adapun proyektil atau apa yang di lokasi katanya alibi, jadi senjata almarhum yang tewas itu dipakai untuk tembak kiri kanan itu. Bukan saling baku tembak," kata Boerhanuddin.
Berikutnya, dia membenarkan bahwa senjata yang digunakan Bharada E merupakan Glock 17. Bharada E disebut memang sering menggunakan senjata Glock 17. "Iya yang dia punya (Glock 17), yang sering digunakan," ujarnya.
Baku tembak di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo cuma sandiwara. Ternyata begini cara Brigadir Ricky Rizal, salah satu ajudan Irjen Ferdy Sambo membohongi Komnas HAM. Foto wajahnya dinyinyiri karena pengakuan ini.