"Hari ini kami diundang untuk mendengarkan lebih lanjut bagaimana sebetulnya posisi yang laporan dari ibu P (istri Ferdy Sambo) yang menjadi korban kasus kekerasan seksual," kata Andy di Polda Metro Jaya.
Andy tidak banyak bicara soal hasil pertemuannya dengan penyidik PPA Polda Metro Jaya terkait kasus pelecehan yang menimpa istri Ferdy Sambo ini. Namun dia meminta publik menghormati hak privasi dari korban.

Media diminta jangan lagi mengumbar foto wajah istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo yang jadi saksi kunci penembakan Brigadir Yosua.
"Mari kita buka porsi menghormati hak korban yang dengan penuh keteguhan melaporkan kasus yang dialami," jelas Andy.
Andy tak mengungkapkan pernyataan dari pihak kepolisian yang disampaikan kepada dirinya. Ia hanya menyebut bahwa kasus dugaan pelecehan tersebut masih diselidiki oleh pihak berwajib. "Lebih lanjutnya tentang kasusnya dan lain-lain silakan tanyakan ke penyidiknya aja," ucap Andy.
Andy mengatakan ada dua kasus dalam tersebut, yakni dugaan pelecehan seksual dan penembakan. Menurutnya, dua hal itu harus dipisahkan dalam menyelidiki kebenarannya. "Mari dipisahkan sehingga pada saat yang bersamaan hiruk pikuk penembakannya tidak membuat korban menjadi lebih trauma. Itu pesan saya," tuturnya.
Terkait adanya dugaan pelecehan di balik peristiwa baku tembak antarpolisi di rumah dinas Ferdy Sambo, Andy meminta penanganan dua kasus itu dipisahkan. Dia berharap pemberitaan yang masif terkait kasus tersebut tidak makin membuat korban trauma.
"Kita belajar banyak pada kasus kekerasan terhadap perempuan, kekerasan seksual sering kali terpelintir atau kemudian hiruk-pikuk dan lainnya. Kasus ini betul ada kekerasan seksualnya, ada kasus penembakannya. Mari kita pisahkan sehingga pada saat yang bersamaan hiruk-pikuk penembakannya tidak membuat korban menjadi lebih trauma," katanya.
Andy Yentriyani mengatakan pihaknya masih melakukan pemantauan dan pendalaman atas pemberitaan yang dialami istri Sambo. Namun secara umum, kata dia, istri Sambo harus dijaga juga kerahasiaannya sebagai korban dugaan kekerasan seksual oleh Brigadir J atau Brigadir Yosua.
Memang, beberapa media massa sempat menampilkan wajah istri Sambo pasca terungkapnya kasus penembakan antara Brigadir J dengan Bharada RE di rumah Sambo.
“Media perlu menggunakan kode etik dalam pemberitaan di mana kerahasiaan identitas korban (atau indikasi menjadi korban) kekerasan seksual harus dihormati,” tandas Andy.