Sebelum Motivator Julianto Eka Putra Dijebloskan ke Bui, Karen Poore Ngaku Dapat Serangan Teror, Begini Penyebab Foto Sosoknya Sampai Digeruduk

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 13 Juli 2022 | 13:32
 
Karen Poore mengaku dapat serangan teror sebelum motivator Julianto Eka Putra dijebloskan ke bui. Ternyata begini penyebabnya.
Instagram

Karen Poore mengaku dapat serangan teror sebelum motivator Julianto Eka Putra dijebloskan ke bui. Ternyata begini penyebabnya.

Fotokita.net - Motivator sekaligus pendiriSekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) Julianto Eka Putra alias JEP sudah dijebloskan ke bui. Pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur secara resmi menahan Julianto diLapas Klas I Lowokwaru, Kota Malang sejak Senin (11/7/2022).

Penangkapan terhadap Julianto yang pernah mendapatkan penghargaan dari Kick Andy itu dilakukan oleh tiga kompi personel Polda Jatim. Julianto ditangkap di rumahnya, yang berada di perumahan CitraLand, Surabaya.

Sebelum motivator Julianto Eka Putra dijebloskan ke bui, artis Karen Poore mengaku dapat serangan teror dari orang-orang tak dikenal. Ternyata begini penyebab foto sosoknya sampai digeruduk di media sosial.

Dalam keterangan resminya,Kepala Kejaksaan Jatim Mia Amiati menyebutkan, Julianto dijebloskan ke bui setelah diduga beberapa kali melakukan intimidasi terhadap sejumlah korban. Julianto memaksa korban untuk tidak bersaksi di persidangan.

"Diintimidasi dengan SMS, WhatsApp. Ada keluarga yang dibujuk diberikan fasilitas sehingga orang tuanya mendatangi dan mengatakan anaknya tidak usah datang ke pengadilan dan mencabut semua kesaksiannya," kata Mia.

Menurut keterangan Kepala Kejaksaan Jatim, Mia Amiati,jaksa penuntut umum (JPU) sudah berulang kali memohon kepada majelis untuk menahan Julianto. Namun, permohonan itu tak kunjung dikabulkan. Surat penetapan melakukan penahanan JEP baru dikeluarkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri pada Senin (11/7/2022) pagi.

Sebelum tersandung kasus kekerasan seksual, foto sosok Julianto kerap muncul di media sosial. Terlebih lagi, dia berhasil mendapatkan sejumlah sejumlah penghargaan. Salah satunya, Kick Andy Award. Julianto juga pernah tampil dalam acara Hitam Putih yang dipandu oleh Deddy Corbuzier.

Baca Juga: Begini Alasan Deddy Corbuzier Bongkar Aib Julianto Eka Putra, Motivator yang Pernah Bikin Suami Sabrina Bangga, Foto Tampangnya Dihujat

Prestasi Julianto mentereng lantaran dia mendirikanSMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) sejak tahun 2003. Dia resmi membukanya pada tahun 2007. Namun, siapa sangka ternyata ia menjadi pelaku kekerasan seksual terhadap siswi SPI.

Adapun kasus dugaan kekerasan seksual oleh JEP pertama kali dilaporkan pada 29 Mei 2021 lalu oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA). Pada 5 Agustus 2021, Julianto resmi ditetapkan sebagai tersangka. Kasusnya mulai disidangkan di Pengadilan Negeri Malang sejak 16 Februari 2022.

Dalam perkara ini, JPU Kejaksaan Negeri Kota Batu menjerat Julianto dengan pasal alternatif. Ia terancam hukuman penjara minimal 3 tahun dan maksimal 15 tahun.

Julianto didakwa dengan sejumlah pasal yakni Pasal 81 ayat 1 jo Pasal 76 D Undang-Undang tentang Perlindungan Anak, juncto Pasal 64 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Kemudian, Pasal 81 ayat 2 UU tentang Perlindungan Anak, juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP, Pasal 82 ayat 1, juncto Pasal 76e UU Perlindungan Anak, juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP dan Pasal 294 ayat 2 ke-2 KUHP, juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP. Menurut rencana, pada 20 Juli 2022, persidangan akan dilanjutkan dengan agenda pembacaan tuntutan pidana oleh tim JPU.

Kasus kekerasan seksual itu diduga terjadi sejak 2009. Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengatakan peristiwa itu dialami para korban saat mereka masih duduk di bangku sekolah.

"Peristiwa itu sejak 2009 pada saat korban berusia 15 tahun. Sampai pada peristiwanya di 2021," ujar Arist kepada wartawan, Jumat (8/7/2022). Juliantobahkan diduga juga melakukan tindakan asusila itu terhadap para alumni yang bekerja di SPI.

Baca Juga: Dituding Tinggal di Apartemen Marshanda, Rupanya Suami Karen Poore Itu Jadi Bos Beberapa Perusahaan Hiburan: Bukan Orang Sembarangan

Karen Poore mengaku dapat serangan teror sebelum motivator Julianto Eka Putra dijebloskan ke bui. Ternyata begini penyebabnya.
Istimewa

Karen Poore mengaku dapat serangan teror sebelum motivator Julianto Eka Putra dijebloskan ke bui. Ternyata begini penyebabnya.

Arist mengungkapkan korban tak hanya dilecehkan di kawasan sekolah, tetapi juga saat berada di luar negeri. JEP membawa korban ke luar negeri dengan dalih sebagai hadiah karena dianggap berprestasi. Para korban dilaporkan menerima berbagai aksi bejat JEP. Mereka diperkosa hingga 10-15 kali dan bentuk tindak kekerasan seksual lainnya.

"Bayangkan satu orang itu bisa sampai 15 kali. Ada yang 10 kali, ada yang bentuknya oral dan macam-macam. Artinya kejahatan seksual lah. Saya menyebutnya kejahatan seksual (karena) itu bukan hanya persetubuhan rudapaksa saja, tetapi sudah berbagai bentuk dan dilakukan di berbagai tempat," ucapArist.

Korban kekerasan seksual motivator Julianto Eka Putra diduga lebih dari 15 orang. Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Nahar menyebut 15 korban telah bersaksi saat penyidikan hingga persidangan. "Meski yang diminta keterangan hanya 15 saksi korban, namun diduga korban lebih dari 15 orang," kata Nahar.

Ia mengatakan kekerasan yang dilakukan oleh JEP tidak hanya dalam bentuk kekerasan seksual, tetapi juga kekerasan fisik, kekerasan non fisik, dan eksploitasi ekonomi terhadap para korban.

Julianto sudah dijebloskan ke bui pada Senin (11/7/2022). Ketua Yayasan SPI Kota Batu mengaku akan mengikuti proses hukum terhadap Julianto, sang pendiri SPI. "Kami pasti mengikuti proses hukum yang ada. Apalagi di Indonesia. Kami tetap percaya pengadilan akan memberlakukan hukum sesuai apa yang ada," kata Ketua Yayasan Sekolah SPI Kota Batu, Sendy, Rabu (13/7/2022).

Siswa dan alumni SPI diketahui membuat petisi "Save SPI". Mereka membentangkan kain putih yang sudah ditandatangani kurang lebih 200 anak. Di bagian belakang, ada layar besar disertai tagar #saveSPI, #bebaskankojul, #SPIbaik-baiksaja, dan #kitabersamakojul.

Kepala Sekolah SMA SPI Kota Batu Risna Amalia Ulfa menanggapi terkait petisi tersebut. Menurutnya, petisi itu dibuat sebagai respon atas kasus Julianto Eka Putra dan berdampak pada psikis siswa maupun aktivitas pendidikan sekolah.

"Itu mereka (mahasiswa dan alumni) inisiatif sendiri. Mereka takut dengan adanya kasus ini akan berdampak pada penutupan sekolah," ucap Risna.

Baca Juga: Tak Terima Tudingan Miring dari Alumni Indonesian Idol, Ternyata Marshanda Pernah Alami Hal Tragis Ini Waktu Kecil: 'Jujur Aku Masih Trauma Sampai Sekarang'

Karen Poore mengaku dapat serangan teror sebelum motivator Julianto Eka Putra dijebloskan ke bui. Ternyata begini penyebabnya.
Istimewa

Karen Poore mengaku dapat serangan teror sebelum motivator Julianto Eka Putra dijebloskan ke bui. Ternyata begini penyebabnya.

Menurut keterangan RDM, salah satu pembuat petisi melalui Risna, para siswa dan alumni SPI selama ini sudah nyaman belajar di sekolah tersebut. Semua itu dibuat atas inisiatif siswa dan mahasiswa yang berharap gejolak yang ada bisa berhenti.

"Petisi itu dibuat untuk menyampaikan bahwa kami baik-baik saja di sini. Kami belajar banyak dari SPI dan kami tahu betul pemberitaan di luar sana tidak benar,'' kata Risna.

Sebelum Julianto Eka Putra dijeblokan ke bui, Karen Poore mengaku mendapatkan serangan teror dari orang-orang tak dikenal. Ternyata begini penyebab foto sosoknya sampai digeruduk di media sosial.

Karen Pooroe diteror banyak orang tak dikenal setelah mewawancarai dua perempuan yang mengaku jadi korban pemerkosaan motivator Julianto Eka Putra.

Sejak videonya bersama dua korban Julianto Eka Putra tayang di kanal YouTube Cokro TV pada Minggu (3/7/2022), Karen mengatakan akun media sosialnya dipenuhi pesan kasar dari akun-akun bodong.

"Sosmed saya diserang sama orang-orang tak dikenal. Kebanyakan memakai bot, bahkan saya sampai diancam. Ada beberapa yang hubungi saya untuk hati-hati ketika ke luar rumah," papar Karen Pooroe, Kamis (7/7/2022).

Selain ancaman, Karen juga mendapatkan pesan yang menyatakan bahwa korban-korban tersebut telah mengungkap kebohongan kepada publik. Namun, Karen tak merespons sama sekali pernyataan tersebut.

"Tapi saya nggak mempermasalahkan ancaman itu. Saya juga nggak berniat mempolisikan mereka. Saya cuma mau korban JE dapat keadilan," tandas Karen Poore.

Baca Juga: Ayahnya Jadi Jenderal Termuda Polri, Begini Foto Wajah Anak Perempuan Ferdy Sambo, Ternyata Warisi Kebiasaan Ibunya

Karen Poore mengaku dapat serangan teror sebelum motivator Julianto Eka Putra dijebloskan ke bui. Ternyata begini penyebabnya.
Youtube

Karen Poore mengaku dapat serangan teror sebelum motivator Julianto Eka Putra dijebloskan ke bui. Ternyata begini penyebabnya.

(*)

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular