Follow Us

HP Ayah Brigadir Yosua Dibajak, Barang Pribadi Ajudan Kadiv Propam Polri Lenyap Tanpa Bekas, Foto Keluarganya Banjir Dukungan

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 13 Juli 2022 | 09:07
Barang pribadi ajudan Kadiv Propam Polri ternyat lenyap tanpa bekas. HP milik ayah Brigadir Yosua juga sudah dibajak.
Facebook

Barang pribadi ajudan Kadiv Propam Polri ternyat lenyap tanpa bekas. HP milik ayah Brigadir Yosua juga sudah dibajak.

Dalam pemberitahuan yang ditemukan di HP ayah Brigadir Yosua berbunyi begini, "Nomor telepon Anda tidak lagi terdaftar dengan WhatsApp di telepon ini. Mungkin karena Anda telah mendaftarkannya di telepon yang lain. Jika Anda tidak melakukan ini, verifikasi nomor telepon Anda untuk masuk kembali ke Akun." Padahal, ayah Brigadir Yosua mengaku tidak pernah mendaftarkan nomor miliknya ke HP lain.

"Orang itu mau menyelidiki kami, mencari sesuatu terkait almarhum untuk mengaitkannya dengan kami," ujar Samuel kepada awak media Kompascom yang menjumpainya di rumah duka, di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi, Selasa (12/7/2022).

Baca Juga: Tagih Bukti Adiknya Lecehkan Istri Kadiv Propam Polri, Kakak Brigadir Yosua Ternyata Punya Profesi Mulia, Foto Sosoknya Jadi Sorotan

Barang pribadi ajudan Kadiv Propam Polri ternyat lenyap tanpa bekas. HP milik ayah Brigadir Yosua juga sudah dibajak.
Facebook

Barang pribadi ajudan Kadiv Propam Polri ternyat lenyap tanpa bekas. HP milik ayah Brigadir Yosua juga sudah dibajak.

Ayah Brigadir Yosua berkata, kakak dan ibu korban telah mengalami peretasan sejak Selasa pagi. Semua akun media sosial mereka sudah tidak bisa diakses. Dia heran dengan adanya peretasan ke kontak pribadi pihak keluarga. Pada dasarnya, Samuel hanya meminta kejelasan kronologi kematian Brigadir Yosua dan meminta keadilan.

"Saya minta Pak Kapolri memberikan keadilan dan kejelasan pada kami. Buatlah tim pencari fakta yang independen, agar bisa dibuktikan kalau memang anak kami salah," kata Samuel.

Ayah Brigadir Yosua juga berharap tidak ada lagi teror terhadap keluarganya. Terutama peretasan di ranah pribadi keluarga. "Kontak terakhir dengan almarhum, kami minta dia (Brigadir Yosua) melihat adiknya yang sakit," ujar Samuel.

Menurut Samuel, kabar kematian Brigadir Yosua diterima dari anaknya, adik almarhum yang kebetulan bertugas di Mabes Polri, Sabtu (9/7/2022), via telepon saat dia sedang dalam perjalanan berziarah ke balige, Sumatera Utara.

Mereka sangat terpukul, anak kesayangan mereka meregang nyawa akibat sejumlah luka tembak dalam sebuah peristiwa berdarah, yang bagi mereka masih misteri, pada Jumat petang akhir pekan lalu (8/7), di kediaman Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Mendapat kabar buruk tersebut Samuel bersama isteri dan anaknya bergegas kembali ke Jambi. Karena lama di perjalanan, Samuel dan isteri menemukan jasad anaknya dalam peti mati sudah berada di rumahnya, Desa Suka Makmur, Sungai Bahar.

Ayah Brigadir Yosua membeberkan, beberapa jam sebelum kejadian penembakan, anaknya Yosua masih kerap berkomunukasi via chatting di handphone. Brigadir Yosua, kata Samuel sebetulnya ingin ikut berziarah, namun tidak bisa karena sedang bertugas.

Selain akibat melihat luka di tubuh anaknya, Samuel mengungkapkan, salah satu kejanggalan yang dia rasakan adalah terkait proses otopsi jasad anaknya yang tidak melalui persetujuannya.Menurutnya, jika anaknya berbuat kesalahan, tidak sepatutnya menerima perlakuan hukum yang dinilainya tidak manusiawi.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest