Follow Us

Foto Megawati Bersanding Taufiq Kiemas Masih Tersimpan, Dijodohkan Sosok di Balik Layar Politik Keluarga Soekarno

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 23 Januari 2022 | 22:13
Megawati Soekarnoputri berulang tahun ke-75. Rupanya, mantan Presiden RI ini dijodohkan dengan Taufiq Kiemas oleh sosok terdekatnya.
Facebook

Megawati Soekarnoputri berulang tahun ke-75. Rupanya, mantan Presiden RI ini dijodohkan dengan Taufiq Kiemas oleh sosok terdekatnya.

Sebelumnya, Megawati menikah dengan tentara AU, Surindro Supjarso. Megawati-Surindro punya dua anak: Muhammad Prananda Prabowo dan Muhammad Rizki "Tatam" Pratama. Namun, musibah terjadi. "Suaminya, atau sering dipanggil Mas Pacul bersama tujuh orang awak pesawat Skyvan T-701 jatuh di Biak, Papua, tahun 1970 tak lama setelah Bung Karno mangkat," demikian tertulis dalam laporan mingguan Tempo (25 Desember 1993).

Lalu, Megawati menikah lagi dengan diplomat Mesir yang bertugas di Jakarta. Pria itu bernama Hassan Gamal Ahmad Hassan. Pernikahan itu berlangsung di Kantor Urusan Agama (KUA) Sukabumi pada 27 Juni 1972. Namun, pernikahan itu kandas. Pengadilan Agama Istimewa Jakarta membatalkan pernikahan Mega-Hassan dua minggu setelahnya, karena kabar Mas Pacul belum jelas.

"Perkawinannya itu oleh pengadilan agama dinilai fasid atau rusak, sehingga harus dibatalkan," sebut Ahmad Bahar dalam Biografi Politik Megawati Soekarnoputri 1993-1996 (1996, hlm. 17).

Kegiatan politik pun tidak bisa dilepaskan dari pasangan yang melahirkan putri bernama Puan Maharani pada 6 September 1973 tersebut. Keduanya mengawali karier politik dengan masuk Partai Demokrasi Indonesia (PDI) jelang Pemilihan Umum 1987. Awalnya, Megawati didapuk sebagai Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Jakarta Pusat sekaligus menjadi juru kampanye PDI di berbagai daerah.

"Salah satu hal yang dianggap mampu menjadi perhatian khalayak waktu itu adalah dengan memunculkan dan memanfaatkan nama besar Bung Karno. Maka diajaklah Megawati untuk membantu PDI guna lebih menambah bobot serta kualitas partai berlambang banteng tersebut," sebut Bahar (hlm. 31).

Baca Juga: Kabar Megawati Masuk ICU RSPP Viral, Kader PDIP Ramai-ramai Unggah Foto Putri Soekarno Lakoni Hobi Ini, Netizen: Sudah Biasa

Alhasil, data Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebutkan PDI memperoleh 40 kursi di DPR. Angka tersebut lebih besar dari perolehan PDI di Pemilu 1982 yang sebesar 30 kursi. PDI pun mengutus Mega dan Taufik untuk menjadi anggota DPR pada 1988. Megawati dan Taufiq adalah satu-satunya pasangan yang sama-sama menjadi anggota DPR.

Setelahnya, relasi Mega-Taufiq dengan PDI semakin kuat. Salah satu momen politik penting dalam hidup keduanya adalah Kongres Luar Biasa (KLB) PDI. Pada 1993, PDI menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB) dua kali. Pertama di Medan, lalu di Surabaya. Panda Nababan mengatakan Taufiq berperan mengusulkan nama Megawati sebagai ketua umum PDI dalam KLB tersebut.

Setelahnya, relasi Mega-Taufiq dengan PDI semakin kuat. Salah satu momen politik penting dalam hidup keduanya adalah Kongres Luar Biasa (KLB) PDI. Pada 1993, PDI menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB) dua kali. Pertama di Medan, lalu di Surabaya. Panda Nababan mengatakan Taufiq berperan mengusulkan nama Megawati sebagai ketua umum PDI dalam KLB tersebut.

"Maka, dia mengumpulkan sejumlah kawan, termasuk saya, untuk menggalang dukungan bagi Megawati di arena KLB. Saat itu saya ditunjuk sebagai Ketua Tim Sukses Pemenangan Megawati," sebut Panda Nababan dalam Empat Pilar untuk Satu Indonesia (2011, hlm. 65-66). Namun, kalangan lain menentang. Ahmad Bahar mengatakan bahwa semasa itu Megawati dinilai belum berpengalaman di dunia politik, termasuk dalam mengurus organisasi.

"Apa orang yang tidak punya pengalaman di organisasi berarti mesti goblok? Apa saya dianggap begitu rupa, hingga tak ada yang baik? Mari kita lihat kenyataannya," ujar Megawati, seperti dikutip Bahar (hlm. 34).

Setelah melalui Musyawarah Nasional (Munas) di Jakarta, akhirnya Megawati diangkat sebagai ketua umum PDI pada 1993, sampai Kongres Medan, yang memilih Soerjadi menjadi ketua umum, mendongkelnya tiga tahun kemudian. Tak lama, meletuslah penyerangan atau perebutan kantor DPP PDI pada 27 Juli 1996.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest