
Suasana di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (15/6/21). Jumlah orang yang meninggal akibat COVID-19 secara nasional bertambah 164 hingga totalnya menjadi 53.280 jiwa.
Kemudian, sebanyak 20 persen akan masuk RS. Sementara itu, dari 20 persen tadi, sebanyak 5 persen akan masuk ICU.
"Lalu sebanyak 1,7 persen wafat. Itu statistik selama ini," ungkap Budi. Selain itu, jika dilihat dari fatality rate, virus corona penyebab Covid-19 tidak lebih mematikan dibandingkan HIV atau TBC.
Budi menyebutkan, kejadian kematian akibat HIV dan TBC lebih banyak jika dibandingkan Covid-19.
"Hanya saja, yang menjadi musuh kita adalah penularannya. Kalau penularan banyak sekali, orang bukan mati gara-gara penyakit, tapi gara-gara enggak bisa dirawat di RS," sebut Budi.
Itu sebabnya, menekan laju penularan ini menjadi penting. Budi mengungkapkan, untuk mengurangi laju penularan, strateginya ada empat hal.
Tiga strategi pertama ada di bagian hulu, yakni kepatuhan menjalankan protokol kesehatan, pelaksanaan 3T dan isolasi, serta vaksinasi Covid-19.
Kemudian, satu strategi lain adalah pengobatan dan perawatan. "Keempat strategi ini harus dijalankan secara bersamaan," tegas Budi.

Petugas pemakaman menunggu ambulans yang membawa jenazah untuk dimakamkan dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (21/6/2021).