Yudo Margono lantas berharap kapal segera ditemukan dan bisa dilakukan evakuasi bagi para awak ini.
"Harapan kita nanti dengan evakuasi baru bisa kita tentukan (kondisi awak kapal) karena tidak ada bukti serpihan dari korban sehingga kami tidak bisa menduga," katanya.
Masih dalam kesempatan yang sama Yudo mengatakan, sejumlah teknik evakuasi telah direncanakan.

Pencarian KRI Nanggala-402 beberapa waktu lalu
Teknis evakuasi ini sesuai standar The International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (Ismerlo).
Indonesia akan mendapatkan bantuan dari para negara yang tergabung dengan Ismerlo ini.
Cara evakuasi pertama adalah metode diembus. Metode ini dilakukan dengan memasukkan selang pada pipa yang terdapat pada kapal selam yang mana akan mengangkat naik kapal selam tersebut.
"Jadi di kapal selam itu ada seperti pipa-pipa yang bisa dicelupkan dengan selam bungkus sehingga bisa naik," jelasnya dalam jumpa pers di Bali, Sabtu (24/4/2021).
Cara kedua dengan diangkat menggunakan robot yang bisa dilakukan oleh kapal milik Singapura, yakni MV Swift Rescue.
"Swift Rescue punya Singapura juga memiliki kapal selam mini yang memberi sebagai robot di bawah itu untuk memasang peralatan," tambahnya.