Follow Us

Sebelum Gagas Vaksin Nusantara yang Disebut Salah Kaprah, Mantan Menkes Terawan Bikin Gempar dengan Metode Cuci Otak Hingga Dipecat IDI

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 16 April 2021 | 04:53
Presiden Joko Widodo telah melantik MayJend dokter Terawan Agus Putranto menjadi Menteri Kesehatan pada Rabu (23/10/2019).
Kontan/Cheppy A Muchlis

Presiden Joko Widodo telah melantik MayJend dokter Terawan Agus Putranto menjadi Menteri Kesehatan pada Rabu (23/10/2019).

"Kami tidak mempersoalkan DSA, tapi sumpah dokter dan kode etik yang dilanggar," ujarnya saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (4/4/2018).

Prijo menyebut ada pasal Kode Etik Kedokteran Indonesia (Kodeki) yang dilanggar.

Dari 21 pasal yang yang tercantum dalam Kodeki, Terawan telah mengabaikan dua pasal yakni pasal empat dan enam.

Baca Juga: Menikah 3 Kali, Rupanya Calon Menteri Jokowi Ini Tetap Jalin Silaturahmi dengan 2 Mantan Istri. Salah Satunya, Perempuan Cantik yang Jarang Terekspos Ini.

Pada pasal empat tertulis: Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri.

Terawan tidak menaati itu, dan kata Prijo, Terawan mengiklankan diri. Padahal, ini adalah aktivitas yang bertolak belakang dengan pasal empat serta mencederai sumpah dokter.

Baca Juga: Bak Petir Menyambar, Punya Cara Khusus Puaskan Istri di Ranjang, Atta Halilintar Akhirnya Nyerah Hadapi Tabiat Buruk Aurel: Gue Nggak Tau Lagi Cara Bilanginnya

Sementara itu, kesalahan lain dari Terawan adalah berperilaku yang bertentangan dengan pasal enam.

Bunyi pasal enam Kodeki: "Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan atau menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat".

"Sebetulnya kami tidak mengusik disertasi yang diajukan Terawan, apalagi Prof Irawan sebagai promotor," jelas Prijo.

Baca Juga: Disebut Ikuti Sunah Rasulullah, Aurel Hermansyah Keteteran Layani Atta Halilintar di Atas Ranjang Setiap Hari: Kita Harus Sering Sayang

Namun, temuan hasil penelitian akademik yang akan diterapkan pada pasien harus melalui serangkaian uji hingga layak sesuai standar profesi kedokteran.Bukan berarti yang sudah ilmiah secara akademik lantas ilmiah secara dunia medis.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest