Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua Cristian Solilait membantah keras tudingan yang dialamatkan KKB pada guru tersebut.
Dia mengatakan, tak banyak guru yang bersedia mengabdi di lokasi yang minim fasilitas seperti di Beoga. Tetapi Oktovianus dan Yonatan bersedia melakukannya.
"Mereka berdua itu guru-guru honorer, karena tidak mungkin ada guru saya dengan situasi begitu mau mempertaruhkan nyawanya dengan membawa-bawa senjata," tutur Sohilait.
Menurutnya tudingan KKB Papua itu sangat keji. "Saya pikir itu tidak benar, jangan mengalihkan opini setelah menghilangkan orang punya nyawa," lanjut dia.
Sohilait mengecam perbuatan KKB Papua yang menembak dua pahlawan tanpa tanda jasa itu hingga tewas.
Padahal, dua guru tersebut memiliki tugas mulia untuk membantu mencerdaskan anak-anak di wilayah terpencil seperti Beoga.
"Guru-guru yang kalian bunuh itu mau menyelamatkan anak-anak kalian (dari kebodohan)," tutur Sohilait.
Menurutnya tudingan KKB Papua itu sangat keji. "Saya pikir itu tidak benar, jangan mengalihkan opini setelah menghilangkan orang punya nyawa," lanjut dia.
Sohilait mengecam perbuatan KKB Papua yang menembak dua pahlawan tanpa tanda jasa itu hingga tewas.
Padahal, dua guru tersebut memiliki tugas mulia untuk membantu mencerdaskan anak-anak di wilayah terpencil seperti Beoga.