Follow Us

Habis Manis Sepah Dibuang, Begini Cara Era Setyowati Kenalan dengan Prof M Diduga Bos BUMN Infrastruktur yang Mendadak Ogah Nafkahi Darah Dagingnya Sendiri

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 06 April 2021 | 19:03
Razman Arif bersama Era Setyowati di KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/4/2021).
Grid.ID / Rangga Gani Satrio

Razman Arif bersama Era Setyowati di KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/4/2021).

Fotokita.net - Habis manis sepah dibuang, begini cara Era Setyowati dengan Prof M diduga bos BUMN infrastruktur yang ogah nafkahi darah dagingnya sendiri.

Miss Landscape Indonesia 2019 Era Setyowati atau akrab disapa Sierra mendatangi kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), di KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/4/2021).

Ia didampingi kuasa hukumnya, Razman Arif Nasution membuat aduan atas dugaan penelantaran anak.

Pelakunya, yang tak lain suami siri Sierra berinisial M.

Baca Juga: Disemprot Balik TKI Hong Kong Usai Koar-koar di Medsos, Ustaz Solmed Akhirnya Ngaku Pernah Dianiaya Warga Gegara Hal Sepele Ini

Sierra sudah menikah siri dengan pria yang diduga Prof M sejak 2018.

Dari pernikahan itu mereka dikaruniai anak yang masih berusia delapan bulan.

"Sierra Melahirkan anak bernama Galia, di salah satu rumah sakit di Jakarta. Dan itu ada datanya, Prof M ini datang menghantar biaya, ke rumah sakit itu dan sempat tidur menemani di rumah sakit itu," kata Razman membeberkan.

Baca Juga: Pilu! Pamit Berangkat Latihan, Pesilat Cilik Ini Pulang Tinggal Jenazah, Sang Kakak Menangis Histeris di Atas Pusara: Adikku

"Waktu itu melahirkan cesar, ada foto dan videonya, kemudian ada foto dia tidur dengan Galia," ungkap Razman.

Siapa Prof M?

Profil Era Setyowati Miss Landscape Indonesia 2019 belakangan ramai dibicarakan publik lantaran mengadukan seorang guru besar Universitas yang juga merupakan Komisaris sebuah BUMN ke KPAI atas dugaan penelantaran anaknya.

Ia mengaku kesulitan berkomunikasi dengan guru besar berinisial Prof M untuk memperjuangkan nafkah si buah hati.

Baca Juga: Terlanjur Malu Tak Undang Ashanty ke Acara Nikahnya, Sule Gelagapan Disindir Telak Istri Anang Hermansyah di Tengah Pesta Aurel: Maaf Ya Mbak

Era Setyowati dikenal di kancah hiburan dengan nama Sierra.

Pada tahun 2019 lalu, ia memenangi sebuah kontes model Miss Landscape Indonesia dan mewakili Tanah Air di ajang Miss Landscape Internasional.

Dalam ajang internasional yang digelar di Guangzhou, China itu, Sierra menjadi bintang tamu dalam program talkshow El Joahn TV "Indonesia Pageants Talk".

Miss Landscape adalah kontes kecantikan yang diselenggarakan Charm Press Intercontinental Marketing Co Ltd, sebuah organisasi yang fokus dalam perlindungan alam dan hewan yang berbasis di GuangZhou.

Baca Juga: Bukan Cuma Usir Maia Estianty dari Rumahnya, Ahmad Dhani Blak-blakan Minta Musisi yang Rajin Shalat 5 Waktu Ini Pergi dari Dewa 19: Saya Cuma Usul

Ajang tersebut mempromosikan pariwisata ramah lingkungan dan meningkatkan kesadaran akan perlindungan terhadap hewan.

Era Setyowati menuntut Komisaris BUMN

Era Setyowati alias Sierra baru saja melaporkan seorang laki-laki berinisial M yang diduga seorang Profesor Guru Besar Perguruan Negeri di Bandung dan Komisaris salah satu BUMN di Tanah Air ke KPAI Menteng, pada Senin (5/4/2021).

kuasa hukum Sierra, Razman Arif Nasution menyebut diduga Prof M menikahi kliennya secara sederhana di rumah. Mereka saling mengenal lewat media sosial Instagram pada 2016 lalu.

Baca Juga: Terlanjur Malu Tak Undang Ashanty ke Acara Nikahnya, Sule Gelagapan Disindir Telak Istri Anang Hermansyah di Tengah Pesta Aurel: Maaf Ya Mbak

"Dia itu di suatu tempat di rumah dinikahi. Era punya Instagram dia ini berkenalan. Mereka sudah jalan sejak 2016, sangat dekat," kata Razman.

Sebelum memiliki anak, Era Setyowati dihidupi oleh Prof M. Entah apa yang mengubah pikiran bos BUMN itu, ia tiba-tiba enggan membiayai darah dagingnya hingga menyelesaikan pendidikan ketika besar kelak.

Baca Juga: Pantas Ibunda Gen Halilintar Sempat Disebut Tak Mau Beri Restu, Atta Ternyata Punya Peran Vital dalam Keluarga Sampai Adiknya Berani Ancam Sang Kakak Ipar

Model cantik Era Setyowati, yang mengaku dihamili oleh Prof M, diduga bos BUMN dan guru besar di perguruan top di Bandung.
IG Era Setyowati

Model cantik Era Setyowati, yang mengaku dihamili oleh Prof M, diduga bos BUMN dan guru besar di perguruan top di Bandung.

Sierra juga dibelikan apartemen dan beragam kebutuhan lain. Namun, ia meminta agar status anaknya bisa dipertanggunjawabkan oleh Prof M. Mereka menilah secara siri pada 2018 lalu dan dikaruniai anak yang masih berusia delapan bulan.

Demikian profil Era Setyowati model Miss Landscape Indonesia 2019 yang sedang menghadapi kasus status anak dengan Prof M.

Sosok Prof M Bos BUMN bikin netizen penasaran.

Kata kunci Bos BUMN Profesor bahkan ramai dicari lantaran dugaan penelantaran anak usia delapan bulan.

Baca Juga: Terus-terusan Diminta Layani Nafsu Meski Sudah Bercerai, Mantan Istri Ustaz Solmed Ancam Sebarkan Video Ini: Saya Terlanjur Basah

Hal tersebut usai viral Miss Landscape Indonesia 2019, Era Setyowati, melaporkan mendatangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

M diduga seorang profesor guru besar sebuah perguruan tinggi negeri di Bandung.

Tak hanya itu, Prof Man merupakan komisaris independen salah satu BUMN di Tanah Air.

"Dia ini berkenalan dengan seorang guru besar, Prof M guru besar di perguruan tinggi negeri favorit di Bandung. Mr M ini juga komisaris independen di BUMN terkemuka," kata Razman Arif.

Baca Juga: Sentil Kehadiran Jokowi di Pesta Atta Aurel, Rocky Gerung Cuma Elus Dada Hingga Singgung Acara Habib Rizieq: Ada Covid Radikal di Petamburan

Isu lain menyebut Mr M ini merupakan petinggi BUMN yang bergerak dari sektor infrastruktur.

"Saya gak bisa ngomong ya. Tapi yang pasti pejabat tinggi negara sudah menghubungi saya tadi pagi," elak Razman.

"Dia berkenalan dengan seorang guru besar, Prof M, di perguruan tinggi negeri favorit di Bandung.

Mr M ini juga komisaris independen di BUMN terkemuka. Jadi kami tak perlu sebut terlalu jauh saudara Prof M dan istrinya sudah datang ke kantor saya dan saya sudah sampaikan kepada Era," ungkapnya.

Baca Juga: Hati Anang Hermansyah Kian Berbunga-bunga, 2 Tokoh yang Pernah Berseteru di Pilpres 2019 Jadi Saksi NIkah Aurel dan Atta

Razman mengungkapkan Sierra meminta Prof M untuk menafkahi Galia.

"Iya (meminta) nafkah. Apa yang dia (Prof M) sampaikan itu kelihatannya tidak sampai untuk biaya ke perguruan tinggi. Yang ditawarkan itu hanya sampai TK saja itu," ungkap Razman.

Rupaya Prof berinisial M itu sudah mengakui darah dagingnya dengan Sierra.

Sebelum ini telah terjalin komunikasi dari kedua belah pihak namun tidak menemui titik temu.

Bahkan belakangan ini komunikasi Sierra diblokir.

Baca Juga: Kerap Dapat DM dari Wanita Lain Hingga Bikin Kalina Meradang, Vicky Prasetyo Ngaku Tak Mampu Taklukan Hati Artis Cantik Ini: Aku Korbankan Segala Sesuatu Demi Dia

"Kan dia (Prof M) sudah datang ke kantor saya. Rangkaian peristiwa hukumnya sudah dapat, pengakuan kan. Bukti salah satunya pengakuan, dia datang dan sudah tawarkan mediasi untuk biaya anak ini cuma caranya nggak tepat," terangnya.

"Oh saya diblokir. Saya dipersulit untuk komunikasi," kata Sierra.

Hingga kini belum ada tanggapan dari pihak suami sirinya terkait kebenaran aduan Sierra ke KPAI.

Baca Juga: Disemprot Sule Saat Live Acara TV, Shandy Aulia Kini Dituding Suka Ngutang ke Olshop Hingga Dirinya Harus Klarifikasi: Saya Minta Maaf

Inilah profil Muradi, bos BUMN bergelar profesor.

Kini menjabat posisi Komisaris Independen Waskita Karya.

Muradi atau Prof. Muradi, PhD merupakan Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran, Bandung.

Berikut profil dan jejak karir Muradi atau lengkapnya Prof. Muradi, PhD:

Profil Muradi

Dilansir Tribun-timur.com dari Wikipedia, Muradi lahir di Jakarta pada tanggal 10 Mei 1975.

Baca Juga: Ibunda Nissa Sabyan Kabur Dikejar Awak Media, Sosok Ini Benarkan Sang Vokalis Kini dalam Kondisi Berbadan Dua: Faktanya Seperti Itu

Era Setyowati, tengah, didampingi kuasa hukumnya melaporkan Prof M yang telah menghamilinya.
Tribun

Era Setyowati, tengah, didampingi kuasa hukumnya melaporkan Prof M yang telah menghamilinya.

Ia merupakan Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), serta Direktur Program Pasca Sarjana Ilmu Politik (Magister & Doktoral) di Universitas Padjajaran (UNPAD), Bandung.

Aktif mengabdi untuk almamaternya sejak 2004 hingga saat ini.

Sejak mahasiswa aktif dalam pergerakan mahasiswa, pernah menjadi Ketua Umum Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Fakultas Ilmu Budaya dan menjadi Koordinator Umum BPM Universitas Padjadjaran pada tahun 1997-1998.

Ia menjadi Ketua Umum Keluarga Aktivis Universitas Padjadjaran (KA Unpad) di periode yang sama.

Baca Juga: Cerai dari Ririe Fairus, Ayus Disebut Segera Nikah Hingga Nissa Sabyan Kepergok Elus Perut Buncit, Keluarga: Udah Pada Tau Semuanya

Menjelang Soeharto jatuh, Muradi menjadi Koordinator Umum Forum Mahasiswa Bandung (FMB), organisasi yang menaungi lebih dari 80 kampus se-Bandung Raya.

Muradi merupakan anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Bandung pada 1995, dan saat ini menjabat sebagai Ketua DPP Persatuan Alumni GMNI (PA GMNI) bidang Politik Pertahanan & Keamanan dan Luar Negeri (2016-2021).

Muradi menyelesaikan pendidikan Strata Satu di Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran.

Baca Juga: Pantas Tak Diundang Atta, Ria Ricis Bongkar Hubungan Sebenarnya dengan Youtuber No 1, Sule: Kamu Pernah Pacaran Kan?

Lalu melanjutkan pendidikan Strata Dua dan Strata Tiganya di tiga universitas berbeda, yakni Program Pasca Sarjana Ilmu Politik, Universitas Indonesia (UI), Program Kajian Stratejik, S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University (NTU), Singapura, dan School of Politics and International Studies, Flinders University, Adelaide Australia.

Muradi juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (PP IKA UNPAD), Bandung sejak tahun 2016 sampai tahun 2020.

Pada kepengurusan PP IKA UNPAD periods 2020-2024, Muradi dipercaya menjadi Ketua Dewan Pakar PP IKA UNPAD.

Baca Juga: Anaknya Mendadak Jadi Patung Saat Ketemu Nagita Slavina di Kondangan Aurel Atta, Ibunda Ayu Ting Ting Meradang Disuruh Minta Maaf: Makanya Jaga Suami Anda!

Jejak Karir di Dunia Akademis

Selain menjabat sebagai Direktur Program Pasca Sarjana Ilmu Politik, Muradi merupakan pengajar tetap (dosen) pada program Pasca Sarjana Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan di UNPAD bahkan sebelum menjabat sebagai direktur, yaitu sejak tahun 2004.

Tidak hanya di UNPAD, Beliau juga merupakan pengajar tamu pada beberapa universitas dan Sekolah Staf dan Komando di Lingkungan TNI maupun Sekolah Staf dan Pimpinan di Lingkungan POLRI, Universitas Pertahanan (UNHAN), dan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian-Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK-STIK).

Baca Juga: Kini Tubuhnya Tampak Makin Gemuk, Catherine Wilson Ngaku Jujur Saat Ditodong Nikita Mirzani Jawab Kecurigaan Netizen: Namanya Juga Nggak Sadar

Ia menjadi Peneliti Senior pada Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC), yang berbasis di Bandung dan Laboratorium Indonesia 2045 (LAB 45), yang berbasis di Jakarta.

Tercatat juga sebagai Inisiator Bandung School of Democracy (BSoD) yang menyelenggarakan kajian Politik dan Demokrasi Setara regular khusus untuk kalangan millennial.

Bersama-sama dengan sejumlah dosen di Bandung dan aktivis milenial mendirikan Second House, Rumah Aktivitas Milineal Bandung pada 2017, dan menjadi salah satu Penggiat hingga saat ini.

Baca Juga: Koar-koar Lawan Angel Lelga, Kuasa Hukum Vicky Prasetyo Pernah Kawin Kontrak Rp 1 Miliar dengan Artis Sinetron, Pengakuannya Bikin Bingung Iis Dahlia

Selain mengajar dan penelitian, Muradi juga Aktif Sebagai Narasumber Ahli pada sejumlah kementerian dan lembaga negara serta institusi terkait lainnya seperti Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertahanan, POLRI, TNI, BIN, Wantanas, DPR RI, KPU, Bawaslu dan sebagainya.

Baca Juga: Kasih Atta Halilintar Kado Uang Sekresek Penuh, Putra Siregar Ternyata Pernah Terjerat Kasus Hukum Serius Hingga Nyaris Masuk Bui

(Tribun-timur.com/ akinah Sudin)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest