Mereka juga menyampaikan rasa kecewa karena tidak mendapatkan dana desa dari aparat kampung setempat,” ungkap Iwan.
Iwan menambahkan, KKB Papua membebaskan pilot dan para penumpang setelah ada bujukan dari salah satu penumpang.
Pilot pun kembali dengan pesawat Susi Air ke Timika dengan selamat.
”Aksi teror ini untuk mengintimidasi para pilot pesawat (yang terbang) ke daerah-daerah pedalaman di Papua.
Padahal, masyarakat sangat membutuhkan jasa transportasi udara untuk mendapatkan kebutuhan hidup sehari-hari,” ujarnya.
Iwan menegaskan, anggota TNI di Puncak telah diinstruksikan untuk mengejar para pelaku yang sempat menyandera pilot dan para penumpang pesawat Susi Air di Distrik Wangbe.
”Anggota kami akan menggelar patroli secara rutin di lokasi-lokasi obyek vital, seperti lapangan terbang.
Tujuannya, untuk mencegah aksi kelompok tersebut yang ingin menghambat pelayanan transportasi udara di Puncak,” katanya.

Pratu Roy yang gugur di medan perang saat adu tembak dengan KKB Papua usai salat subuh
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, pilot pesawat Susi Air berhasil tiba di Bandara Mozes Kilangin, Timika, sekitar pukul 09.00.