Terkait kepemilikan dua senpi, Gatot didakwa Pasal 1 Ayat (1) juncto Pasal 1 Ayat (2) Undang-undang Darurat No 12/1951.
Bagi para kuli tinta yang sehari-hari meliput olahraga senior sosok Wismoyo tentu tidak asing lagi.
Selama Wismoyo menjabat sebagai Ketua Umum KONI Pusat masa bakti 1995-1999 dan 1999-2003, beliau sangat dekat dengan para wartawan.
Selain itu ada kebiasaan Wismoyo yang sangat menggelitik dan menantang para wartawan.
Wismoyo selalu meminta wartawan memberikan motivasi kepada para atlet bila dia akan memberikan sambutan.
Secara tidak langsung permintaan Widmoyo ini makin mempererat persahabatan dia dan dengan para wartawan.
Sebagai Ketua Umum KONI Pusat, Wismoyo mewariskan kata-kata bijak. “Warisan terbesar olahraga adalah persahabatan, yakni: “Kenali musuhmu, kenali lawanmu, seribu kali perang seribu kali kita menang.”
Begitu antara lain kata-kata penuh motivasi dari KSAD tahun 1993-1995 itu. Dia juga ‘mewajibkan’ acara dengan kebiasaan tepuk tangan dengan maksud agar suasana riuh dana gepinta hingga terlecut semangat menjadi patriot.
Wismoyo mendapat tugas langsung dari Presiden Soeharto kala itu, untuk menjadi Panglima Olahraga Nasional sebagai Ketua Umum KONI Pusat menggantikan guru dan senior Jenderal TNI (Purn) Surono.