Follow Us

Operasi SAR Dihentikan Hingga 47 Korban Sriwijaya Air Sudah Diidentifikasi, Seorang Kru SJ 182 Ternyata Masih Belum Ditemukan, Siapa?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 22 Januari 2021 | 20:27
Sejumlah kru Sriwijaya Air saat acara tabur bunga di sekitar lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jumat (22/1/2021).
Liliek Setyowibowo/SONORA

Sejumlah kru Sriwijaya Air saat acara tabur bunga di sekitar lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jumat (22/1/2021).

Fotokita.net - Operasi SAR dihentikan hingga 47 korban Sriwijaya Air sudah berhasil diidentifikasi, seorang kru SJ 182 ternyata masih belum ditemukan, siapa?

Susana haru menyelimuti acara tabur bunga yang dilakukan oleh keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air pada Jumat (22/1/2021).

Dalam tayangan Kompas TV, nampak keluarga korban menabur kelopak bunga ke perairan dari atas kapal.

Terlihat pula seorang pria berbaju batik yang menutup wajahnya seperti sedang menangis, setelah itu matanya yang basah mengarah ke lautan luas.

Keluraga korban bersama Tim manajemen Sriwijaya Air dan Tim SAR serta awak media bertolak dari dermaga JICT II, Tanjung Priok menuju Pulau Lancang dan Pulau Laki menggunakan KRI Semarang.

Baca Juga: Transkrip Rekaman Pembicaraan Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Didapat, Mantan KSAU Ungkap Akar Penyebab Kecelakaan Pesawat di Tanah Air

Acara tabur bunga dilakukan untuk memberi penghormatan kepada para korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021) lalu.

Ada 37 orang perwakilan korban yang mengikuti acara tabur bunga pada saat itu.

Baca Juga: Kerap Ingatkan Shalat 5 Waktu Lewat Status WA, Captain Afwan Tunjukkan Perilaku Ganjil Sebelum Lepas Landas: Kok Tumben Abi Beda...

Acara tabur bunga oleh keluarga korban dilakukan setelah operasi SAR pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ditutup.

Keputusan penghentian operasi SAR tersebut diambil pada Kamis kemarin, setelah pencarian selama 13 hari.

Operasi SAR seharusnya berakhir pada 15 Januari lalu, kemudian diperpanjang tiga hari hingga 18 Januari, dan kembali diperpanjang sampai Kamis kemarin.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest