Operasi difokuskan dengan penyelaman untuk mencari barang-barang terkait pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Titik-titik penyelaman dari anggota TNI AL berdasarkan referensi dari KRI Rigel. KRI Rigel memiliki kemampuan untuk melakukan foto tiga dimensi di bawah laut.
Temuan-temuan hasil penyelaman tim penyelam TNI AL akan didata sebagai bagian dari proses identifikasi.
Setelah didata, temuan yang berhasil dikumpulkan akan dibawa langsung ke Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Adapun tim penyelaman terdiri dari menurunkan 17 Personel Denjaka, 14 Personel Taifib, 23 personel Kopaskadengan penglengkapan mulai dari Searider, perahu karet, peralatan selam, alat komunikasi bawah air, GPS bawah air dan kamera bawah air.
Pantauan reporter Kompas.com Wahyu Adityo Projo di KRI Teluk Gilimanuk-531, unsur TNI AL mulai melakukan persiapan peralatan-peralatan penyelaman sekitar pukul 06.00 WIB.
Unsur-unsur TNI AL mempersiapkan perahu karet, tabung oksigen, dan Bouyancy Control Device (BCD).
Baca Juga: Selain Sriwijaya Air SJ 182, 3 Pesawat Nahas Ini Juga Tak Pancarkan Sinyal ELT, Apa Penyebabnya?
Perahu-perahu karet milik TNI AL turun sekitar pukul 07.05 WIB.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang pada Sabtu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.