Follow Us

Media Asing Ramai-ramai Soroti Jatuhnya SJ 182, Basarnas Mendadak Bagikan Kabar Duka dari Daerah Ini: Danramil Ikut Jadi Korban Meninggal

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 10 Januari 2021 | 10:09
Ilustrasi Sriwijaya Air
Traveloka

Ilustrasi Sriwijaya Air

Fotokita.net - Media asing ramai-ramai soroti jatuhnya SJ 182, Basarnas mendadak bagikan kabar duka dari daerah ini: Danramil ikut jadi korban meninggal.

Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJ 182 di Indonesia menuai perhatian dunia.

Sejumlah media asing turut mengabarkan jatuhnya pesawat rute Jakarta-Pontianak di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) siang.

Baca Juga: Sama-sama Keluar dari TNI AU, Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Ternyata Adik Angkatan Kapten Pesawat Air Asia QZ 8501 yang Jatuh Tahun 2014

Peristiwa kecelakaan ini juga menjadi salah satu fokus pemberitaan di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Arab Saudi dan Malaysia.

Seperti diketahui, pesawat berjenis Boeing 737-500 ini hilang kontak sekitar empat menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.

Bagaimana media asing memberitakannya?

Baca Juga: Diterjunkan Cari Korban Sriwijaya Air JS 182, Kemampuan Pasukan Elit TNI AL Ini Sukses Temukan Kotak Hitam Lion Air JT 610

1. BBC

BBC menuliskan, sebuah pesawat penumpang Boeing 737 yang mengangkut 62 orang diyakini telah jatuh ke laut tak lama setelah lepas landas dari Ibu Kota Indonesia, Jakarta.

Sriwijaya Air menghilang dari radar empat menit dalam perjalanannya ke Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat.

Diperkirakan, pesawat telah turun lebih dari 3.000 meter (10.000 kaki) dalam waktu kurang dari satu menit.

Baca Juga: Selain Sriwijaya Air SJ 182, 3 Pesawat Nahas Ini Juga Tak Pancarkan Sinyal ELT, Apa Penyebabnya?

BBC menyebut saksi mata, seorang nelayan bernama Solihin mendengar setidaknya satu ledakan.

Lebih lanjut, dituliskan bahwa pesawat hilang sekitar 20 km (12 mil) di utara Ibu Kota Jakarta, tak jauh dari tempat jatuhnya Lion Air Indonesia pada Oktober 2018.

Link pemberitaan BBC dapat diakses di sini.

Baca Juga: Mendadak Anjlok 3.000 Meter Kurang dari 1 Menit, Ternyata Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Sudah Berusia 26 Tahun, Ini Spesifikasinya

2. CNN

CNN mengabarkan pada Sabtu (9/1/2021), penerbangan Sriwijaya Air 182 dari Jakarta ke Pontianak, Kalimantan hilang kontak pada pukul 14.40 Waktu Indonesia Barat.

CNN menuliskan, pesawat diyakini jatuh di antara Pulau Laki dan Lancang, di rantai Kepulauan Seribu barat laut ibu kota, Jakarta.

Baca Juga: Kirim Foto dari Dalam Kabin Pesawat, Satu Keluarga PNS KLHK Ini Jadi Korban Sriwijaya Air SJ-182 yang Jatuh di Kepulauan Seribu

Disebutkan tiga nelayan dari Pulau Lancang mengatakan mendengar ledakan dan mengalami gelombang besar secara tiba-tiba saat pesawat hilang.

"Saya mendengar ledakan yang sangat keras. Saya kira itu bom atau guntur besar. Kami kemudian melihat gelombang besar, setinggi sekitar 2 meter, menghantam perahu kami," ujar Hendrik Mulyadi seperti dikutip dari CNN.

Baca Juga: Kaget Dengar Suara Ledakan Hingga Dikira Geledek, Warga Pulau Lancang Langsung Gotong Royong Lakukan Ini

Nelayan lain, Solihin menggambarkan suara tersebut sebagai bom di atas air. Keduanya mengatakan bahwa kondisi saat itu gelap dan hujan.

Namun, tak terlihat pesawat jatuh ke laut, hanya mencium bau bahan bakar dan puing-puing.

Menurut layanan pelacakan penerbangan global Flightradar24, pesawat itu jatuh 10.000 kaki dalam waktu kurang dari satu menit sebelum menghilang dari radar.

Penurunan terjadi sekitar empat menit setelah lepas landas. Link pemberitaan CNN dapat diakses di sini.

3. Reuters

Reuters menuliskan, Boeing 737-500, dalam perjalanan ke Pontianak, Kalimantan Barat, menghilang dari layar radar setelah lepas landas, tepat setelah pukul 14.30 (07.30 GMT), 30 menit setelah waktu yang dijadwalkan karena hujan lebat.

Reuters mengutip Komite Keselamatan Transportasi Indonesia yang menyebut semua penumpang di dalam pesawat ini adalah orang Indonesia.

Baca Juga: Beredar Foto-foto Puing Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Warga Pulau Seribu Sempat Rasakan Ini, Ramalan Mbak You Seolah Jadi Nyata

Layanan pelacakan Flightradar24 mengatakan jet Boeing lepas landas pada 14.36 waktu setempat (07.36 GMT) dan naik hingga mencapai 10.900 kaki dalam waktu empat menit.

Kemudian, pesawat mulai menurun tajam dan berhenti mengirimkan data 21 detik kemudian.

Pakar keselamatan menekankan bahwa sebagian besar kecelakaan udara disebabkan oleh berbagai faktor yang memerlukan waktu berbulan-bulan untuk menetapkannya.

Link pemberitaan Reuters dapat diakses di sini.

Baca Juga: Sriwijaya Air SJ-182 Disebut Jatuh di Kepulauan Seribu, Paranormal Kejawen Ini Pernah Singgung Kecelakaan Pesawat di 2021: Ada Lambang Warna Merahnya

4. SCMP

South China Morning Post (SCMP) juga turut mengabarkan kecelakaan pesawat Boeing Sriwijaya Air.

Dituliskan, pihak berwenang Indonesia tengah melakukan pencarian intensif di perairan Jakarta, setelah kehilangan kontak dengan pesawat yang membawa 62 orang warga Indonesia.

SCMP mengutip pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang telah diinstruksikan Presiden Joko Widodo untuk memaksimalkan upaya pencarian.

Adapun pesawat diduga jatuh di antara Pulau Laki dan Kepulauan Lancang di Kepulauan Seribu.

Baca Juga: Terawangan Mbak You Terbukti? Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Hilang Kontak Hingga Kapal Jelajah SAR Gelar Pencarian di Laut Jawa

Sementara menurut data armada di Planespotters.net, pesawat tersebut telah dioperasikan oleh Sriwijaya Air sejak 2012, dan sebelumnya digunakan oleh Continental Air Lines dan United Airlines Holdings Inc.

Link pemberitaan SCMP dapat diakses di sini.

Baca Juga: Hilang Kontak di Laut Jawa, Ternyata Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Pernah Alami Insiden Ini Hingga Tuai Protes Penumpang

5. Strait Times

Selain kronologis kejadian, Strait Times menuliskan sejumlah fakta mengenai pesawat yang mengalami kecelakaan di Kepulauan Seribu ini.

Disebutkan pesawat Sriwijaya Air yang berjenis Boeing 737-500 merupakan bagian dari keluarga 737, seri pesawat komersial yang paling banyak terbang di dunia.

Pesawat yang jatuh itu disebutkan berumur hampir 27 tahun, yang pada awalnya diterbangkan oleh perusahaan Amerika Serikat.

Mesin pesawat dibuat oleh CFM International Perancis-Amerika, dimiliki bersama oleh General Electric dan Safran Perancis.

Link pemberitaan Strait Times dapat diakses di sini.

Baca Juga: Lihat Antrean Panjang Hingga Main Pesan Makanan, Keluarga Ini Kepalang Malu Karena Makan di Rumah Orang

Sementara media asing ramai memberikan peristiwa jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu, Basarnas kembali mengirimkan kabar duka dari daerah ini.

Longsor yang terjadi di di Dusun Bojong Kondang, RT 03/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mengakibatkan banyak korban jiwa, Sabtu (9/1/2021).

Korban tidak hanya berasal dari warga setempat, dilaporkan tim SAR gabungan yang tengah melakukan evakuasi turut menjadi korban.

Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan Rekaman Kamera HP Warga Dihapus Hingga Kematian 4 Laskar FPI Jadi Misteri, Respon Polri Langsung Disorot

Bencana longsor pertama terjadi Sabtu sore sekitar pukul 15.30 WIB dan kemudian terjadi dua kali longsor susulan pukul 18.30 WIB.

Kepala Basarnas Bandung Deden Ridwansah mengatakan, hingga Minggu (10/1/2021), 11 orang ditemukan meninggal dunia, tiga orang selamat, dan delapan orang masih dalam pencarian.

Tiga korban meninggal adalah Komandan Koramil Cimanggung Kapten Inf Setiyo Pribadi, Kepala Seksi Trantibum Kecamatan Cimanggung Suhada, dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumedang Yedi.

Baca Juga: Pantas Irwan Mussry Ngotot Jodohkan El Rumi, Ternyata Pilot Cantik Ini Punya Gaji Lebih Gede dari Menteri, Respon Maia Estianty Disorot

Korban meninggal lainnya yaitu enam laki-laki, dan masing masing satu anak perempaun dan laki-laki yang belum diketahui identitasnya.

"Mengingat situasi dan kondisi tidak memungkinkan, operasi SAR sementara kami hentikan dan akan kembali dilanjutkan esok pagi," ujar Deden kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Minggu dini hari.

Deden menuturkan, tim Basarnas Bandung menemukan ada retakan di atas bukit yang berpotensi dapat menimbulkan terjadinya longsor susulan.

"Kami akan kembali maksimalkan pencarian esok hari. Seluruh korban dievakuasi ke Puskesmas Sawahdadap (Cimanggung)," tutur Deden.

Baca Juga: Baru Sebentar Habib Rizieq Nyaris Pingsan di Dalam Bui, Ustaz Ini Malah Sudah Belasan Tahun Huni Jeruji Besi, Begini Nasib Sekarang

Ratusan warga mengungsi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman mengatakan, ratusan warga mengungsi akibat bencana longsor ini.

Pemkab Sumedang telah menyiapkan sejumlah tempat untuk pengungsian dan dapur umum.

"Ada ratusan jiwa yang saat ini mengungai, sudah kami siapkan tempat pengungsian, dapur umum," kata Herman.

Baca Juga: Disekolahkan Selesai Tugas Sebagai Pasukan PBB, Hardius Rusman Kuasai 7 Bahasa Asing Pakai Cara Ini Hingga Bikin Prabowo Tercengang

Basarnas Bandung evakuasi korban tertimbun material longsor di Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (9/1/2021) malam.
AAM AMINULLAH/KOMPAS.com

Basarnas Bandung evakuasi korban tertimbun material longsor di Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (9/1/2021) malam.

Pasca longsor susulan, operasi SAR sepenuhnya ada di bawah komandan Basarnas Bandung.

"Tim SAR akan memaksimalkan upaya pencarian malam ini. Evakuasi yang masih bisa diselamatkan," tutur Herman.

Baca Juga: Blusukan Tempat Kumuh Jakarta Jadi Bahan Nyinyiran, Warga Kolong Jembatan yang Dipindah Risma Malah Meninggal, Ini Penjelasannya (Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest