Namun saat berjalan menuju area luar hotel, pelaku terus memukuli dan mengklaim mereka merupakan anggota TNI.
Bahkan saat telah sampai di area luar hotel mereka melanjutkan aksi pengeroyokan kepadanya dan AF.
Saat itu, terdapat dua anggota polisi berseragam datang karena dihubungi oleh para pelaku untuk membawanya ke polisi dengan tuduhan atas perilaku tidak sopan.
Kemudian datang juga petugas keamanan kawasan Jababeka, namun tidak ada satupun dari mereka yang menghentikan pengeroyokan tersebut.
"Saya aneh juga kenapa malah kami korban mau dilaporkan, akhirnya setelah panjang laporan kami terima," ungkapnya.
Ia menjelaskan, kejadian pemukulan yang dialami berlangsung dari pukul 02.25 WIB hingga 03.30 WIB.
"Tadi saya dan korban AF yang mengalami luka-luka dan lebam akibat pengeroyokan sudah melakukan Visum di RS Hosanna Medica Hospital yang nantinya kasus ini sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian," tandasnya.
Tim Kuasa Hukum Batiqa Hotel Jababeka, Dinah Puja Astuti menguatkan pernyataan korban bahwa ada beberapa pelaku yang mengaku anggota TNI.
"Hasil keterangan korban seperti itu, tidak bisa dibiarkan tindakan itu. Maka ini kita lanjutkan proses hukumnya," imbuhnya dari LBH Forum Pemuda Kalimantan Barat.