Jabatan-jabatan itu di antaranya sebagai General Manager Electronic Banking, Chief General Manager wilayah Jakarta, dan Chief General Manager Human Resources hingga 1999.
Kemudian, Budi bergabung dengan ABN Amro Bank Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Consumer Banking hingga 2004.
Selanjutnya, ia meloncat lagi ke Bank Danamon sebagai Executive Vice President Consumer Banking dan Direktur di Adira Quantum Multi Finance.
Budi kemudian bergabung ke Bank Mandiri pada 2006 hingga akhirnya menjadi Direktur Inalum.
Dengan penunjukkan Budi Gunawan Sadikin menggantikan posisi Terawan, merupakan bukti bahwa siapa pun bisa menjadi Menteri Kesehatan.
"Ya, kenapa emang?," kata Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Prof Dr dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP kepada Health Liputan6.com saat ditanya soal terpilihnya Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan.
Baca Juga: Bukan PDI-P, 2 Parpol Ini Ternyata Sukses Raup Kemenangan Terbanyak di Pilkada Jatim 2020
Menurut Ari, masyarakat harus menghargai siapa pun sosok yang dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi orang nomor satu di Kementeri Kesehatan.
Sekali pun pada akhirnya yang menjabat sebagai Menteri Kesehatan bukan seorang dokter.
"Kalau kita bicara kementerian, yang kita butuhkan adalah sosok yang bisa mengelolah suatu sistem. Jadi, selama beliau didukung oleh dirjen (Direktur Jenderal) dan sekjen (Sekretaris Jenderal) yang sesuai dengan bidangnya, tidak akan jadi masalah," kata Ari.