Beberapa media asing menyoroti pilkada di Indonesia tahun ini sebagai politik dinasti baru yang akan lahir.
Baik Gibran maupun Bobby, keduanya adalah pendatang baru di dunia politik Indonesia.
Namun, mereka telah mendapat dukungan partai politik besar, di mana Jokowi berada, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), sekalipun melawan kader-kader menjanjikan lainnya yang telah berkiprah di PDI-P lebih lama.
“Jika mereka hanya warga negara atau politikus biasa, mereka tidak akan mendapatkan tiket itu dengan mudah,” kata Abdil Mughis Mudhoffir, seorang peneliti post-doktoral di Institut Asia Universitas Melbourne, seperti dilansir Bloomberg pada Selasa (8/12/2020).
“Keluarga Jokowi akan bergabung dengan klub dinasti politik lain yang ada dalam perebutan kekuasaan dan sumber daya," lanjut Mudhoffir.
"Politik Indonesia akan tetap sama, atau bahkan memburuk karena dinasti dan nepotisme akan menjadi normal baru,” terangnya.
Para kritikus kini mempertanyakan apakah Jokowi sedang mencoba membangun dinasti politiknya sendiri, dilansir dari Nikkei Asia pada Rabu (9/12/2020).
Sementara itu, dinasti politik adalah sebuah gagasan yang ingin Jokowi hindari dengan menjauhkan diri dari ambisi politik putra dan menantunya, melalui penyangkalan klaim apa pun tentang dinasti politik keluarganya itu.