Padahal, kata JK, antara dirinya dengan Presiden Jokowi saat itu tidak pernah bicara soal siapa yang menjadi gubernur DKI Jakarta.
“Saya benar mendukung Anies, tapi saat dia terpilih jadi gubernur, prosesnya itu berjalan sendiri,” ujarnya.
Lebih lanjut, JK berbicara soal pencapresan pada 2024 dan menyinggung nama Anies Baswedan.
JK berpesan kepada Anies untuk tidak terlalu dini berbicara Pencapresan.
Sebaliknya, kata JK, Anies sebaiknya fokus terlebih dahulu dalam mengemban tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta ke depannya.
“Saya bilang ke Anies, jangan bicara pencapresan sekarang. Bangun saja dulu Jakarta agar tidak macet, tidak banjir, bersih, dan sebagainya. Tak usah pikir 2024, 2024 akan datang sendiri kalau dia berhasil jadi gubernur,” ujar JK.
“Ini untuk siapa saja bisa Anies, Ganjar, Ridwan Kamil, Khofifah itu akan tergantung dari apa yang diperbuat dari sekarang. Berbuat yang maksimal aja sekarang."
JK menambahkan, dirinya membantah jika akan kembali maju mencalonkan diri sebagai presiden di tahun 2024 nanti.
JK mengatakan bahwa saat itu usianya telah menginjak 82 tahun dan akan fokus menikmati masa tuanya dengan melakukan sejumlah kegiatan organisasi kemanusiaan, keagamaan, dan internasional.
Diketahui, saat ini JK menjadi ketua dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI).