“Pada saat itu umur saya sudah 82 tahun, kapan lagi saya menikmati masa tua saya. Kita memperhatikan politik tentu iya, tapi saya tidak mau lagi aktif secara praktis,” ujar JK.
“Golkar pernah meminta saya untuk jadi ketua penasehat, saya tidak mau. Saya senang urus kemanusiaan, keagamaan, urusan internasional, menurut saya itu amalan yang baik,” ujarnya.
Dalam kesempatan sama, Jusuf Kalla juga membantah membantu memulangkan Pimpinan Front Pembela Islam ( FPI) Rizieq Shihab dari Arab Saudi ke Indonesia.
Hal itu disampaikan Kalla membantah isu yang muncul di dunia maya yang menyebut ia turut membantu kepulangan Rizieq ke Indonesia untuk memuluskan langkah politik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Tudingan itu muncul lantaran Kalla berkunjung ke Arab Saudi tak berselang lama sebelum kepulangan Rizieq ke Indonesia.
Ketua Umum PMI itu mengaku ke Arab Saudi untuk menandatangani kerja sama pembangunan Museum Rasulullah Muhammad SAW.
"Maksud saya ke Mekkah adalah ibadah saja. Sepulang dari Vatikan. Di samping singgah di Riyadh untuk tanda tangan, kita ibadah malah dituduh macam-macam," kata Kalla dalam wawancara eksklusif bersama Pemimpin Redaksi Berita Satu, Claudius Boekan di kanal YouTube Berita Satu, Jumat (4/12/2020).
Dalam artikel yang dikutip dari Kompas.com, pihak redaksi telah mendapatkan izin dari Claudius Boekan untuk mengutip perbincangan tersebut.
Jusuf Kalla lalu membantah tudingan yang menyebut ia membawa uang tunai dalam jumlah besar untuk membayar berbagai keperluan Rizieq untuk pulang ke Indonesia.