Mengenai kepulangan Rizieq melalui pintu belakang, Andi menjelaskan hal itu dilakukan demi kenyamanan pasien.
Walaupun tak lagi dirawat di rumah sakit, pihak RS Ummi masih terus berkoordinasi dengan MER-C serta pihak keluarga Rizieq Shihab untuk mendapatkan hasil tes swab yang bersangkutan.
"Kami tidak bertanggungjawab jika terjadi sesuatu pada pasien yang memaksa pulang. Oleh karenanya, pasien bersedia menandatangani dokumen bahwa kepulangan sepenuhnya atas kemauan pasien dan keluarga," ujar Andi.
Manajemen RS Ummi sebelumnya menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya kontroversi seputar kasus tes swab Rizieq Shihab.
Pihak rumah sakit mengakui adanya kelemahan dalam sistem manajemen internal rumah sakit itu sehingga Rizieq Shihab dapat melakukan tes swab secara diam-diam dengan melibatkan tim medis dari MER-C.
Perlu diketahui, MER-C merupakan sebuah organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis serta bersifat non-profit.
Belakangan pihak berwajib menyatakan, MER-C tidak terdaftar sebagai pihak yang dirujuk untuk melakukan tes Covid-19 serta tidak tercatat punya laboratorium untuk melakukan tes Covid-19.
Karena adanya kejanggalan dalam proses pemeriksaan itu, Wali Kota Bogor Bima Arya meminta agar Rizieq dites swab ulang dengan melibatkan Satgas Covid-19 Kota Bogor.
Namun pihak keluarga Rizieq menolak. Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bogor kemudian melaporkan Direktur Utama Rumah Sakit (RS) Ummi, Andi Tatat, ke Mapolresta Bogor Kota.