Dituding Bekas Anak Buah Usai Heboh Kasus Habib Rizieq, SBY Buka Suara ke Publik, Mantan Presiden RI Singgung Main Api dalam Politik

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 28 November 2020 | 21:25
 
Potret kekompakan keluarga Susilo Bambang Yudhoyono pada 2012 silam.
Instagram/@agusyudhoyono
Instagram/@agusyudhoyono

Potret kekompakan keluarga Susilo Bambang Yudhoyono pada 2012 silam.

Sejak saat itu, SBY menilai politik identitas telah menjadi unsur utama dalam kontestasi politik di Indonesia.

"Terus terang ya sejak Pilkada tahun 2017, saya melihat polarisasi yang tajam dalam dunia politik."

Baca Juga: Usai Copot 2 Kapolda Karena Kasus Habib Rizieq, Kapolri Larang Polisi Foto dengan Gaya Ini Selama Pilkada 2020

Imam Besar Front Pembelas Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab tiba di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Barat pada Selasa (10/11/2020)

Imam Besar Front Pembelas Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab tiba di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Barat pada Selasa (10/11/2020)

"Identitas menjadi unsur utama dalam politik, dalam kontliestasi pilkada, bahkan pemilu pada tingkat nasional," ujar SBY dalam wawancara yang dilihat Tribunnews dari channel Youtube SBY, Sabtu (28/11/2020).

SBY mengatakan, kondisi seperti ini tidak baik bagi sebuah bangsa.

Dirinya menyebut bangsa yang terbelah akan sulit untuk disatukan kembali.

Baca Juga: Mendadak Balai Kota Diserbu Kerumunan Massa, Gubernur DKI Jakarta Diminta Putus Hubungan dengan Habib Rizieq Shihab, Ini Alasannya

Menurut SBY, terlalu besar dampak akibat politik identitas.

Sehingga, dirinya mewanti-wanti kepada pihak manapun untuk tidak memanfaatkan politik identitas.

"Siapapun di antara kita yang menyenangi politik identitas, yang menyenangi polarisasi politik yang tajam ini untuk kepentingan politiknya."

"Tidak bagus dan itu sangat berbahaya. Jangan bermain api. Kalau bermain api terbakar," kata SBY.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 9

Latest

Popular

x