Follow Us

Nekat Makan Mi yang Disimpan Selama 1 Tahun, Nasib Keluarga Ini Berujung Duka: 9 Anggotanya Meninggal Dunia

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 22 Oktober 2020 | 06:43
Salah satu korban keracunan akibat memakan mi berusia satu tahun di Heilongjiang, China. Sebanyak 9 anggota keluarga meninggal setelah memakan mi buatan sendiri yang terkontaminasi asam bongkrek.
Screengrab from Daily Mirror

Salah satu korban keracunan akibat memakan mi berusia satu tahun di Heilongjiang, China. Sebanyak 9 anggota keluarga meninggal setelah memakan mi buatan sendiri yang terkontaminasi asam bongkrek.

Dia menerangkannya racunnya sudah menginfeksi beberapa jam setelahnya, di mana penderita bisa mengalami sakit perut hingga berkeringat.

"Racun itu bisa menyebabkan kerusakan serius pada organ manusia seperti hati, ginjal, jantung, dan otak," kata Gao kepada China News Service.

Baca Juga: Mantap Lepas Status Duda Akhir Tahun, Nassar Malah Dikabarkan Bangkrut Hingga Harus Jualan Donat, Begini Respons Mantan Suami Muzdalifah

Gao menjelaskan saat ini, tidak ada penawar racun untuk asam bongkrek. Begitu terpapar, dia menyebut tingkat kematiannya antara 40-100 persen.

Dia menerangkan asam bongkrek, yang diproduksi dari kelapa difermentasi, bahkan tahan ketika dipanaskan dalam suhu tinggi.

Baca Juga: UEA Bangga Resmikan Nama Jalan Jokowi, Kelompok Buruh Malah Beri Kado Ini Buat Presiden Usai 1 Tahun Berkuasa Lagi

Bongkrek, yang biasanya dipergunakan sebagai bahan baku tempe bongkrek, dilarang di Indonesia karena bertanggung jawab atas banyak kematian.

Baca Juga: Masih Terus Dibuka, Cukup Pakai NIK KTP dan Data Diri, Cepat Daftar Banpres Rp 2,4 Juta Langsung Cek Data Penerima BLT Lewat eform.bri.co.id/bpum

Antara 1951 sampai 1975, setiap tahun di Indonesia tercatat terdapat 288 kasus keracunan dan 34 korban meninggal akibat tempe bongkrek.

Baca Juga: Unggah Foto Kelahiran Anak Ketiga, Istri Presenter Tampan Ini Bantah Pindah Agama Karena Nikahi Pria Idaman Hingga Sang Ayah Cuma Bisa Pasrah

(Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest