Diprediksi maskapai baru bangkit pada tahun 2023.
Beberapa waktu lalu, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan terhadap kinerja perseroannya.
Sebab, dengan adanya pembatasan pergerakan dan penerbangan pada masa pandemi, rata-rata frekuensi penerbangan menurun drastis dari yang sebelumnya melayani lebih dari 400 penerbangan per harinya menjadi hanya berkisar di angka 100 penerbangan per hari.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memberikan keterangan dalam acara peluncuran livery pesawat Garuda Indonesia "Ayo Bermasker"
Di samping itu, jumlah penumpang juga mengalami penurunan tajam hingga mencapai 90 persen.
“Namun demikian kami terus memperkuat langkah pemulihan kinerja seoptimal mungkin agar perseroan dapat segera rebound dan memperoleh pencapaian kinerja yang semakin membaik.
Fokus utama kami adalah mengupayakan perbaikan fundamental perseroan secara terukur dan berkelanjutan,” ujar Irfan dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/8/2020).
Irfan mengaku telah melakukan upaya pemulihan kinerja secara menyeluruh pada lini bisnis perseroan.
Misalnya dengan cara optimalisasi pendapatan penumpang penerbangan berjadwal, layanan kargo udara hingga penerbangan charter.