Terlebih, Sarwo Edhie merasa tak ada yang salah dengan tugasnya sebagai Pangdam di Medan.
“Papi merasa niat baik dan semangatnya diputus sepihak,” kata Ani Yudhoyono.
Setelah mengungkapkan kesedihannya, Sarwo Edhie mengatakan bahwa keluarga harus ikhlas ikut ke Rusia.
Ani Yudhoyono kemudian memergoki ayahnya menjadi banyak melamun di depan rumah.
Suatu kali, Ani juga mendengar ayahnya berkata kepada ibunya, “Kalau aku memang mau dibunuh, bunuh saja. Tapi jangan bunuh aku dengan cara seperti ini. Apa salahku sampai aku harus dihentikan begini rupa?”
“Papi amat terpukul dengan keputusan pemerintah menempatkan dirinya di Rusia, selagi karier militernya sedang begitu cemerlang,” kata Ani.
Sarwo Edhie kemudian menghubungi teman-temannya di Jakarta.
Dia mempertanyakan apakah tugasnya ke Rusia ini murni atau karena ada hal terselubung.
Tidak berapa lama, datang kabar lagi dari Jakarta.