Seperti diketahui, beberapa tahun lalu, mantan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novantomengapresiasi keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengusung Presiden RI Joko Widodosebagai bakal calon presiden (capres) 2019-2024.
Setya berpendapat, salah satu tokoh yang bagus untuk mendampingi Jokowi sebagai calon wakil presiden (cawapres) adalah Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Salah satunya Pak Gatot juga bagus (mendampingi Jokowi)," kata Setya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Senin, 26 Februari 2018 seperti dikutip dari pemberitaan Tempo.co.
Setya menilai Gatot Nurmantyosebagai sosok yang bersih. Selain itu, dengan memilih Gatot, akan ada kerja sama yang baik antara masyarakat sipil dengan militer.
Bekas Ketua DPR RI itu mengaku belum punya nama lain yang dirasa cocok menjadi calon wakil presiden (cawapres) JokowiSoal cawapres dari Golkar, Setya menyerahkannya kepada pilihan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto.

Mantan Ketua DPR Setya Novanto di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019).
Menurut Setya Novanto, Airlangga perlu berkonsultasi dengan Jokowi terlebih dulu bila ingin mengajukan nama cawapres. Namun, sejauh ini belum ada warga Golkar yang cocok untuk cawapres. "Kalau saya lihat belum ada (kader Golkar) yang betul-betul pas," ujar Setya.
Dalam rapat kerja nasional PDIP di Bali, Ketua Umum PDIP MegawatiSoekarnoputri mengumumkan penetapanJokowisebagai capres 2019-2024.
"Dengan ini saya nyatakan, calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo," kata Megawati dengan lantang dalam pidato pembukaan di Rakernas III PDIP, di Grand Inna Beach Hotel, Bali, 23 Februari 2018.