Salah satu kisah memilukan itu dirasakan oleh pria bernama Alis Sumiya Putra.
Ia tumbuh di Jawa Barat dan menjalani sebagian besar hidupnya di wilayah Indonesiatersebut.
Namun, sebenarnya ia merupakan seorang yang 'dipaksa' pergi dari kampung halamannya,Timor Leste, sebagai anak yang belum tahu apa-apa.
Sebuah film dokumenteroleh Anne Barkermengikuti perjalana Alis Sumiya Putra untuk kembali ke kampung halamannya dan bertemu dengan keluarga yang selama ini mengira ia telah meninggal.
Inilah kisah pertemuan Alis dengan keluarganya, dari film dokumenterberjudul 'The Return of East Timor's Children', dilansir dari kanal Youtube Al Jazeera.

(ilustrasi) Timor Leste - Penjara Ai Pelo di Liquica.
"Aku masih hidup," ucap Alis ketika tiba di rumah keluarganya diTimor Leste.
Alis menangis di pelukan saudaranya yang masih hidup sambil mengucapkan kata-kata memilukan itu.
Selama ini ia hidup bahagia dengan istri dan anak-anaknya, namun kerinduan terhadap keluarganya diTimor Lestetetap terselip di hatinya.
Kisah terenggutnya masa kecil Alis dari kampung halamannya terjadi di tahun 1977.
Ketika itu, kebanyakan saudaranya ikut dalam perang melawan Indonesia, sementara ia yang masih kecil tetap bersama sang ibu.