Narsih mengatakan, harga jamu yang ia jual juga cukup terjangkau antara Rp 3.000 hingga Rp 5.000 per gelas tergantung permintaan.
Narsih berharap ke depannya bantuan-bantuan pemerintah bisa ia dapatkan untuk melanjutkan kehidupannya.
Saat ini Narsih masih menanggung hidup anak lelakinya yang kini berusia 18 tahun, dan sesekali membantu kehidupan ekonomi anaknya yang sudah berkeluarga.
Ia bahkan bercita-cita bisa mengunjungi cucunya yang saat ini tinggal di Nganjuk Jawa Timur, jika saja pemerintah berbaik hati kembali memberikannya bantuan.
“Harapannya ya saya maunya kalau dikasih lagi dana bantuan, bisa pergi ke Nganjuk untuk mengunjungi cucu saya,” ujar Narsih.