Narsih-pun kemudian mendatangi kantor cabang BRI untuk melakukan pengisian dokumen.
Tidak butuh waktu lama, bantuan produktif senilai Rp 2,4 juta tersebut akhirnya masuk ke rekening Narsih dalam dua pekan.
“Saya bingung dipanggil ke Bank BRI, saya pikir ada apa. Saya mondar mandir melengkapi berkas yang harus saya isi dan dua minggu setelahnya, eh uangnya sudah ditransfer,” kata Narsih, Selasa (22/9/2020).
Narsih menjelaskan, uang yang diberikan tersebut ia manfaatkan untuk mengganti gerobaknya yang sudah rusak.
Ia mengaku membeli gerobak jamu yang diletakkan di belakang sepeda seharga Rp 700.000. Selebihnya ia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
“Sepedanya masih bagus, saya baru pakai 4 tahun. Ini uangnya saya pakai untuk ganti gerobak belakangnya dan untuk keperluan harian dan modal belanja,” kata Narsih.
Narsih mengaku sangat senang, mengingat akhirnya ia bisa mendapatkan bantuan tersebut sehingga ia bisa mendapatkan modal untuk meningkatkan usahanya.
Narsih biasanya berjualan dengan berkeliling menggunakan gerobaknya di kawasan tempat tinggalnya di pagi dan sore hari.
Ia mengaku mulai berdagang dari pukul 06.00 WIB sampai 10.00 WIB , dan kemudian dilanjutkan pada pukul 16.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB.
Sehari-harinya ia mampu memperoleh pendapatan Rp 150.000 sampai dengan Rp 200.000.