Follow Us

Coast Guard China Lagi-lagi Berulah, Ogah Pergi dari Laut Natuna Utara, Indonesia Konsisten Tolak Proposal Tiongkok

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 13 September 2020 | 06:23
KN Nipah 321 mengusir kapal Coast Guard China yang kedapatan berkeliaran di ZEEI Laut Natuna Utara, yang merupakan wilayah yurisdiksi Indonesia, pada sabtu, 12 September 2020.
Dok. Bakamla RI

KN Nipah 321 mengusir kapal Coast Guard China yang kedapatan berkeliaran di ZEEI Laut Natuna Utara, yang merupakan wilayah yurisdiksi Indonesia, pada sabtu, 12 September 2020.

Fotokita.net - Kapal Coast Guard lagi-lagi bikin ulah, ngotot ogah pergi dari Laut Natuna Utara, Indonesia konsisten tolak proposal Tiongkok.

Indonesia terus menunjukkan sikap konsisten dalam pusaran konflik Laut China Selatan, dengan pusat perhatian pada China.

Dalam konflik wilayah dan teritorial Laut China Selatan, Tiongkok dianggap telah menabrak garis sah dari sejumlah negara. Akibatnya, ada banyak negara yang berkonflik dengan China.

Tetapi Indonesia tidak termasuk di antaranya. Ini dikarenakan Indonesia punya hak. Khususnya yang berkaitan dengan Pulau Natuna.

Baca Juga: Bantah Nyesal Pisah dari Indonesia, Timor Leste Akhirnya Berani Pilih Negara Ini Buat Garap Mega Proyek, Australia Kebakaran Jenggot

Dengan begitu, Beijing tak berhak ikut campur di atas wilayah Pulau Natuna, yang mencakup Laut Natuna Utara.

Kendati demikian arogansi China atas Laut China Selatan tak pernah habis.

Baca Juga: Digadang-gadang Bisa Selesaikan Krisis Corona, Relawan yang Disuntik Vaksin Buatan China Malah Positif Covid-19

Proposal pembangunan bahkan masih terus diajukan demi memperlancar agendanya.

Dikutip Sosok.ID dari The Interpreter pada Senin (31/8/2020), “pembangunan bersama” jelas merupakan istilah yang salah ketika China tidak memiliki saham legal di wilayah Indonesia.

Indonesia telah lama memperjelas posisinya sebagai negara non-penggugat di Laut China Selatan, dengan menyatakan kepentingan utamanya dalam perselisihan tersebut adalah untuk menjaga perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut dengan bertindak sebagai perantara yang jujur.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest