"Yang pertama dia di Sadepok terus karena Sadepok mulai ramai, dia pindah ke Trogati," kata Ari saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (2/9/2020).
Sementara itu, menurut Ari, hingga saat ini, keluarga Hamzah masih berada di Kalidawir.
Lebih lanjut, Ari pun menggambarkan sosok Hamzah yang ia temui beberapa waktu lalu.
"Dia sosok yang sederhana, bersahaja, ramah, lembut hati," ungkapnya.
"Dia udah selesai dengan urusan pribadinya kelihatannya, karena memang beliau sudah menjalani hidup seperti itu, bertapa, sejak tahun 2000-an. Jadi dia bertapa tidak 2,5 tahun tapi sejak tahun 2000," sambung Ari.
Selain itu, Ari menceritakan, ia juga dibuat tersentuh oleh kedermawanan Hamzah.
Menurutnya, dalam kondisi yang sangat terbatas, Hamzah memiliki keinginan tinggi untuk tetap berbagi dengan orang yang ia temui.
"Padahal beliau itu nggak punya apa-apa di puncak, kasarannya begitu, tapi sifat dermawannya itu muncul," bebernya.
Ari menceritakan, Hamzah sempat memberikan ramuan gunung yang dipercaya mampu mengobati penyakit asma yang diderita seorang temannya.
Selain itu, Hamzah juga mengenalkan berbagai tumbuhan lainnya di puncak yang bermanfaat menjadi obat.