Barli sangat suka menambahkan detil berupa manik-manik, mutiara, permata, fringe dan bulu sebagai detail fashion yang memikat, serta mempraktikkan macramé, smocking, dan bordir dalam koleksinya.
Tak hanya di dalam negeri, Barli juga pernah membawa nama Indonesia dengan menggelar peragaan busana New York Fashion Week: First Stage Spring Summer 2018.
Saat itu, Barli memboyong koleksi yang terinspirasi dari zaman Victorian, Barli Asmara mengangkat tema Canities Subita.
Ia menggelar koleksi siap pakai dengan nuansa serba putih dan memperlihatkan kecanggihan kerajinan Indonesia.
Siluet dan potongan pada lengan dan pinggang dalam rancangan Barli juga terinspirasi dari tren abad ke 18 Mendiang Barli juga pernah menghadirkan koleksi dengan harga terjangkau yakni koleksi Asmara yang berkolaborasi dengan Sorabel, fashion e-commerce lokal.
Dalam kerja sama tersebut, Barli membuat 20 desain busana siap pakai yang kasual bertemakan feminin monokrom. Oleh orang-orang yang mengenalnya, pria yang aktif berkarya ini dikenal rendah hati dan ramah.
Kisah perjalanannya di dunia mode pernah ia tuangkan dalam buku "Lima Belas Warsa Barli Asmara" yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama dan ditulis Syahmedi Dean.
Barli menjelaskan, buku itu tak hanya berisi kisah hidupnya, tetapi juga memberikan tips bagi mereka yang ingin berkarier sebagai perancang busana.
”Semua berawal dari mimpi yang diucapkan. Ucapan itu doa, lalu jadi kenyataan,” ujarnya. Selamat jalan Barli.

Dhuafa Berdonasi di tengah pandemi, desainer Barli Asmara berikan koleksi busana desain eksklusif melalui Dompet Dhuafa untuk dilelang dan didonasikan bagi sesama.