
Sejumlah anak buah kapal bantu menyemprotkan air menggunakan mesin pompa ke dalam kapal nelayan Vietnam saat penenggelaman di Pulau Datuk, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Sabtu (4/5/2019). Kementerian Kelautan dan Perikanan menenggelamkan 13 dari 51 kapal nelayan asing asal Vietnam.
Namun demikian hal itu bukan menjadi alasan untuk tidak semangat melakukan pengawasan.
"Saya sedang berusaha agar anggaran pengawasan ditambah. Namun, hal itu jangan terlalu dipikirkan, yang harus dipikirkan bagaimana caranya sumber daya kelautan dan perikanan milik kita bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan nelayan, dan diminati untuk bangsa kita sendiri," ujar dia.
Secara tegas menolak lanjutkan program penenggelaman kapal yang sudah dirintis Susi Pudjiastuti, kiniMenteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berencana menggelontorkan dana Rp 7 miliar untuk memboyong 200 senjata Senapan Serbu 2 (SS2) buatan Pindad.
Senjata SS2 dengan harga sekitar Rp 35 juta/unit sudah dilengkapi dengan izin kepemilikan.
Nantinya, senjata bakal diberikan kepada pengawas perikanan di bawah Ditjen PSDKP.
"Sudah realisasinya. Tinggal menunggu senjatanya jadi," kata Edhy di Gedung Mina Bahari IV, KKP, Jakarta, Rabu (26/8/2020).
Adapun dana pembelian senjata seluruhnya menggunakan APBN tahun 2020. Pihaknya telah memberikan uang muka sebesar 20 persen kepada perusahaan pelat merah itu.
Bukan hanya senjata, pihaknya tengah mengupayakan menerima kapal pengawas yang dihibahkan oleh negara-negara tetangga.

SS2-V4 KAL. 5.56 MM