Follow Us

Mata-mata Korea Selatan Laporkan Kim Jong Un Alami Koma Berbulan-bulan, Foto Sang Pemimpin Korut Pimpin Rapat Jadi Perdebatan

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 25 Agustus 2020 | 07:00
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
KCNA VIA KNS

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

Fotokita.net - Mata-mata Korea Selatan melaporkan kondisi terakhir Kim Jong Un. Kabarnya, sang pemimpin Korea Utara atau Korut tengah mengalami koma. Bahkan, sudah berbulan-bulan lamanya.

Pihak Korea Selatan juga mengklaim foto-foto yang beredar luas selama ini adalah hasil rekayasa Korea Utara.

Kondisi Pemimpin Tertinggi Korea Utara kembali menjadi spekulasi, dan kali ini dirumorkan sedang koma.

Klaim Kim Jong Un koma itu diucapkan oleh mantan pejabat Korea Selatan, Chang Song-min, yang merupakan eks ajudan mendiang Presiden Korsel Kim Dae-jung.

"Saya menilai dia sedang koma, tapi hidupnya belum berakhir," katanya kepada media Korsel, dikutip dari New York Post, Minggu (23/8/2020).

Mantan ajudan tersebut menambahkan, adik perempuan Kim Jong Un yakni Kim Yo Jong juga sudah siap membantu memimpin negara.

Baca Juga: Tak Cuma Hukuman 3 Bulan Kerja Paksa Buat Warga yang Ogah Pakai Masker, Kim Jong Un Juga Jatuhkan Sanksi Berat Ini Bagi Penduduk Korea Utara yang Doyan Menonton Drama Korea

Klaimnya muncul setelah mata-mata Korsel mengungkapkan bahwa Kim Jong Un (36) telah mendelegasikan sebagian wewenang ke para pembantu terdekatnya, termasuk adik perempuannya, menurut kantor berita Korsel Yonhap.

Mata-mata Korsel juga menyebut bahwa Kim Yo Jong (33) sekarang menjabat sebagai "orang kedua secara de facto" di Korut, meski belum sah ditunjuk sebagai penggantinya.

Baca Juga: Seusai Hukum Warganya yang Tak Pakai Masker 3 Bulan Kerja Paksa, Kim Jong Un Akhirnya Mau Bongkar Kasus Pertama Covid-19 di Korea Utara, Satu Kota Ini Jalani Lockdown

Kim Jong Un
cheatsheet

Kim Jong Un

Dalam pertemuan tertutup dengan anggota parlemen pekan lalu, Badan Intelijen Nasional Korsel mengatakan, "Kim Yo Jong wakil pimpinan Komite Pusat Partai Buruh, mengarahkan urusan negara secara keseluruhan pada delegasi tersebut."

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest