Follow Us

Gatot Nurmantyo Akui Ada Intimidasi Sebelum Deklarasi KAMI, Sosok Ini Sebut Sangat Kecewa Bila Tokoh-tokoh Di Baliknya Ditangkapi Penguasa

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 23 Agustus 2020 | 20:48
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo
TRIBUN JABAR/RAGIL WISNU SAPUTRA

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo

"Maka saya dikatakan 'turun gunung' atau apa, walaupun diprotes sama anak istri, saya harus," tegas dia.

Keberadaan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) adalah sinyal bahwa demokrasi Indonesia masih jalan.

Demikian disampaikan oleh Saiful Mujani, pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), pada diskusi hasil survei SMRC bertajuk “Kondisi Demokrasi di Masa Covid-19” pada Minggu, 23 Agustus 2020, di Jakarta.

Saiful melihat keberadaan kelompok masyarakat seperti KAMI yang kritis pada pemerintahan Jokowi justru menunjukkan bahwa demokrasi masih berada di jalur yang benar.

KAMI adalah forum yang terdiri dari sejumlah tokoh seperti Din Syamsuddin (Mantan Ketua PP Muhammadiyah), Gatot Nurmantyo (Mantan Panglima TNI), MS Ka’ban (Mantan Menteri Kehutanan), Ahmad Yani (Mantan Politisi PPP), Said Didu (Mantan Sekretaris Kementerian BUMN), dan lain-lain.

Baca Juga: Ogah Terima Sogokan Rp 25 Miliar dari Pemerintah, Keluarga Petani Ini Pilih Tinggal di Dalam Bandara Lebih dari 20 Tahun

Forum ini melakukan deklarasi pada Selasa, 18 Agustus 2020, yang menuntut sejumlah perbaikan dalam penanganan Covid-19 dan mengatasi krisis ekonomi.

“Saya senang melihat ada KAMI. Bahwa ada kekuatan di luar pemerintahan,” kata Saiful.

Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (kelima dari kiri) serta Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung
Ikatan Alumni ITB

Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (kelima dari kiri) serta Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung

Penulis buku Critical Democrats: Voting Behavior in Indonesia since Democratization (2018) ini menegaskan bahwa pandangannya membela hak KAMI untuk eksis bukan berarti mendukung pandangan mereka. Tapi memenuhi hak mereka untuk bicara adalah tanda bahwa demokrasi masih ada.

“Karena itu, saya akan sangat kecewa jika orang-orang KAMI itu ditangkap atau organisasinya dibubarkan,” kata Saiful.

Baca Juga: Omongan Jerinx SID Bukan Isapan Jempol, Ibu Hamil yang Tak Sabar Ingin Menimang Bayi Malah Harus Kehilangan Si Buah Hati: Kata Petugas Saya Harus Rapid Test Dulu

Editor : Fotokita

Latest