"Bukan hanya akan menghadang dan mengganggu tapi akan melawan gerakan-gerakan yang akan merusak NKRI, gerakan-gerakan yang akan memakzulkan Presiden Joko Widodo yang sah secara Undang-Undang," ujar Syarif dalam video itu, dikutip Sabtu 22 Agustus 2020.
Pria berpeci hitam itu pun menantang Jenderal Gatot Nurmantyo, jika benar ingin memakzulkan Presiden Joko Widodo. Dalam video itu dia tampak mengepalkan tangannya dan berteriak dengan suara yang cukup lantang.

Mantan jenderal Banser Syarif Hidayatullah menantang mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Kepada bapak Mantan Jenderal Gatot Nurmantyo, saya Syarif Hidayatullah, mantan jenderal banserKabupaten Banyumas, yang ada di lereng Gunung Slamet (sambil menunjuk gunung) dan di tepian Sungai Serayu.Kita sama-sama mantan Jenderal," ucapnya.
Perbedaannya, lanjut Syarif, ada pada gaji yang diterima. "Hanya saja (perbedaannya) saya mantan jenderal banser yang hanya akan digaji oleh Allah SWT di dunia sampai ke akhirat. Kalaupanjenengan(kamu) digaji oleh negara yang uangnya itu dari rakyat, termasuk saya," katadia.
Syarif jugamenegaskan,tantangannya kepada seluruh Deklarator Gerakan KAMI. "Kalau sekalian akan bertujuan untuk memakzulkan Jokowi atau merusak tatanan negara yang sudah baik dan benar, akan diotak atik, dirusak, bukan hanya saya yang akan mengadang," ujarnya.
Saatini, topik Banser jadi salah satuyangtrendingdi media sosial, Twitter. Beberapa informasi lainnya mengenai Banserdi Jawa Tengah yang menggeruduk pesantren yang didugaHTI, dan melakukanpenghinaan terhadap PresidenJokowi.
(Tribunnews.com/Viva.co.id)