Meskipun paling banyak ditemukan di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, keberadaannya telah meningkat di Asia sejak Maret lalu.

Ilustrasu virus corona.
Bagaimana penampakannya?
Profesor Gavin Smith dari Program Emerging Infectious Diseases Duke-NUS Singapura mengatakan, semua virus membuat salinan dirinya sendiri selama infeksi.
Virus, seperti virus corona atau yang menyebabkan influenza, menghasilkan kesalahan selama proses replikasi. Kesalahan ini muncul sebagai mutasi, menurut Smith, seperti dikutipSCMP.
Dalam kasus D614G, mutasi terjadi ketika asam amino pada posisi 614 berubah dari D (asam aspartat) menjadi G (glisin). Alhasil, varian awal D614 dari Wuhan menjadi D614G.
Baca Juga: Bikin Kaget, Kabar Jokowi Reshuffle 18 Jabatan Menteri, Pihak Istana Malah Komentar Begini
Apa yang membuatnya berbeda dari yang lain?
Penelitian menunjukkan, D614G lebih menular dibanding jenis lainnya.
Dalam studi Juli lalu yang diterbitkan dalam jurnal Cell, Dr Bette Korber, ahli biologi dari Laboratorium Nasional Los Alamos, AS, menguji sampel yang diambil dari pasien di seluruh Eropa dan AS.
Dia dan timnya menemukan, meskipun varian D614G langka di luar Eropa pada awal Maret, frekuensinya meningkat di seluruh dunia pada akhir bulan tersebut.