Follow Us

Seorang Muslim Jadi Kepala Desa Mayoritas Katolik, Warganya Malah Komentar Begini: Kami Pilih Pemimpin Desa, Bukan Pemimpin Agama

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 21 Agustus 2020 | 10:26
Ahmad Jabur, Muslim yang terpilih jadi Kepala Desa Compang Ndejing, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, NTT.
Kompas.com/Nansianus Taris

Ahmad Jabur, Muslim yang terpilih jadi Kepala Desa Compang Ndejing, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, NTT.

"Saat itu saya tidak mau. Alasan saya, saya tidak mungkin terpilih, karena saya dari pihak minoritas.

Baca Juga: Fakta-fakta Heboh Video Diduga Adhisty Zara dan Kekasihnya, Ibunda Sang Artis Ternyata Tokoh Disegani di Dunia Politik, Responnya Bikin Terkejut

Selama itu memang isu agama dan SARA di akar rumput ramai dibincangkan.

Ada yang bilang mengapa mesti yang minoritas pimpin mayoritas," ujar Ahmad seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (19/8/2020).

Ahmad mengatakan, salah satu yang membuatnya yakin untuk maju adalah dukungan dari kelompok basis gereja (KBG).

Sekitar 7 kelompok doa di Dusun Purang Mese, Compang Ndejing, kompak dan komitmen mengusulkan dirinya maju sebagai calon kepala desa.

"Saya jadi termotivasi untuk maju. Saya pun meminta kepada panitia untuk meminta persyaratan. Setelah itu saya lengkapi berkas dan daftar," kata Ahmad.

Ahmad menuturkan, dalam perjalanan sebelum pemilihan, isu SARA dan agama begitu terasa di lingkungan masyarakat.

Baca Juga: Sepi Job Gegara Corona, Ustaz Muda Ini Syok Didatangi 10 Petugas PLN: Di Depan Tamu Saya, Mereka Bilang Listrik Akan Diputus

Tetapi berkat komunitas doa dan pastor paroki, isu negatif itu mampu dipatahkan. Pastor selalu menyampaikan bahwa agama bukan menjadi sebuah hambatan bagi seseorang untuk menjadi pemimpin.

Ahmad mengatakan, para pastor menjelaskan kepada umatnya bahwa pemimpin itu dinilai dari karakternya, bukan latar belakang agamanya.

Sikap para pastor itu membuat Ahmad terus semangat dan optimistis memenangkan pemilihan.

Editor : Fotokita

Latest