Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan pada Jumat pagi (7/8/2020) bahwa penyebabnya belum ditentukan.
"Ada kemungkinan gangguan eksternal melalui roket atau bom atau tindakan lain," kata Aoun.
Kini, mereka telahmenjanjikan penyelidikan segera, tapi banyak masyarakat Lebanon tetap skeptis.
Terkait penyebab ledakan Beirut, seorang ahli bahan peledak, Danilo Coppe (56), mengklaim ledakan yang terjadi di Beirut disebabkan misil militer.
Apa alasannya?
Dilansir dari Dailymail.co.uk pada Selasa (11/8/2020),Danilo merupakan salah satu ahli bahan peledak terkemuka di Italia.
Dia meyakini bahwa ledakan yang meluluhlantakkan Beirut pada Selasa (4/8/2020) itu bukan disebabkan amonium nitrat.

Helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di kawasan pelabuhan di Beirut, Ibu Kota Lebanon, Selasa (4/8/2020). Sebanyak 73 orang tewas dan ribuan lainnya dilaporkan terluka dari insiden dua ledakan besar yang mengguncang Beirut tersebut.
Danilo berpendapat demikian lantaran melihat ledakan yang berwarna oranye.
Pakar yang dijuluki Mr. Dynamite ini menjelaskan, ketika amonium nitrat meledak, ledakannya akan berwarna kuning.
Namun, video ledakan yang beredar memperlihatkan asap yang berwarna oranye.