“Warga memang terkejut ya, selain heran, mereka juga banyak yang mengabadikan fenomena alam ini dengan telepon selulernya, juga tidak sedikit mengaitkan dengan mitos-mitos kebencanaan," terang seorang warga Aidil Firmansyah kepada Kompas.com melalui telepon selulernya, Senin, (10/8/2020).
"Tapi fenomena ini tidak berlangsung lama, hanya setengah jam kemudian awan terbawa angin, lalu cuaca pun mendung sepanjang hari,” lanjutnya.
Baca Juga: Mau Terima Bansos Rp 600 Ribu Tiap Bulan? Ternyata Karyawan Swasta Harus Terdaftar di Sini
Hal sama juga disampaikan warga lainnya.
Warga bernama Sabrina mengatakan, munculnya awan yang menyerupai gelombang tsunami itu menimbulkan ketakutan tersendiri bagi warga.
“Kami juga sempat takut melihat awan yang begitu hitam pekat, menakutkan sekali. Jarang ada peristiwa seperti ini,” katanya.
Mengenai hal ini, Kasi Data BMKG Stasiun Sultan Iskandar Muda, Zakaria angkat bicara.
Ia mengatakan, munculnya awan Arcus atau biasa disebut awan tsunami tersebut merupakan fenomena langka.
Awan tsunami merupakan bagian dari awan kumulonimbus.
Fenomena ini berpotensi menimbulkan angin kencang hingga hujan es.