Follow Us

youtube_channeltwitter

Belum Lagi Kering Tangis Akibat Ledakan Dahsyat di Pelabuhan Beirut, Kini Lebanon Dihantam Masalah Baru yang Justru Luput dari Sorotan Dunia

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 08 Agustus 2020 | 07:01
Para warga bahu membahu menolong korban ledakan di Beirut
AP

Para warga bahu membahu menolong korban ledakan di Beirut

Salah satu dokumen mengutip permintaan serupa pada 2014 dan 2015, yang menunjukkan peringatan berulang tentang bahaya diabaikan oleh pihak berwenang.

Namun sayangnya tidak ada tindakan hingga ledakan itu terjadi.

Kini, bantuan internasional sedang dikerahkan di seluruh dunia untuk membantu mendukung para korban dan mencari mereka yang berpotensi masih terjebak di bawah reruntuhan.

Surat tentang kargo amonium nitrat sebanyak 2.750 ton di sebuah gudang di pelabuhan Beirut, Lebanon yang meledak Selasa (4/8/2020).
Twitter @walasmar

Surat tentang kargo amonium nitrat sebanyak 2.750 ton di sebuah gudang di pelabuhan Beirut, Lebanon yang meledak Selasa (4/8/2020).

Meski negeri tersebut berduka pasca dihantam tragedi hebat, ternyata ada gejolak dalam negeri yang sedikit diketahui oleh dunia.

Melansir 24h.com.vn, pada Jumat (7/8/2020), pasukan keamanan Lebanon pada Jumat (7/8), menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan massa pasca terjadinya ledakan.

Puluhan warga Lebanon melakukan aksi unjuk rasa, yang marah atas ketidakmampuan pemerintah negara itu.

Setelah ledakan dasyat terjadi di Beirut menewakan lebih dari 150 orang dan membuat 5.000 lainnya terluka.

Gesekan antara warga dan petugas keamanan Lebanon itu terjadi di antara gedung bobrok yang dihantam ledakan amonium nitrat Selasa (4/8).

Menurut kantor berita Negara Lebanon (NNA) pengunjuk rasa membakar gudang dan melemparkan batu ke petugas.

Pemandangan yang menunjukkan kondisi Beirut, Lebanon, pada 5 Agustus 2020 setelah ledakan yang menghantam sehari sebelumnya (4/8/2020), menewaskan 100 orang dan melukai ribuan lainnya.
AFP PHOTO/ANWAR AMRO

Pemandangan yang menunjukkan kondisi Beirut, Lebanon, pada 5 Agustus 2020 setelah ledakan yang menghantam sehari sebelumnya (4/8/2020), menewaskan 100 orang dan melukai ribuan lainnya.

Kemudian polisi merespon dengan melemparkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan masa, dan menyebabkan beberapa warga terluka.'

Editor : Fotokita





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 9

Latest

Popular

x