Negara ini akan merayakan masa berkabung resmi selama tiga hari sejak Rabu.

Seorang pria yang terluka dibantu saat berjalan melewati puing-puing di distrik Gemmayzeh, Beirut, Lebanon, usai terjadinya ledakan susulan, Selasa (4/8/2020). Sebanyak 73 orang tewas dan ribuan lainnya dilaporkan terluka dari insiden dua ledakan besar yang mengguncang Beirut tersebut.
Seluruh kota di Beirut terguncang oleh ledakan, yang dimulai dengan kobaran api di salah satu gedung di pelabuhan Beirut.
Kemudian disusul ledakan hebat yang membentuk awan jamur. Aoun mengatakan gedung yang diindikasi sebagai pusat ledakan merupakan gudang untuk 2.750 ton amonium nitrat yang telah disimpan secara tidak aman selama enam tahun.
Berdasarkan informasi yang ada, amonium nitrat yang disimpan di gudang pelabuhan Beirut yang meledak itu, dilaporkan berasal dari kapal yang disita di pelabuhan Beirut pada 2013 silam, dan kemudian disimpan di gudang sana.
Kepala Palang Merah Lebanon, George Kettani mengatakan bahwa korban berjatuhan di mana-mana dan diperkirakan akan meningkat sejalan dengan petugas penyelamat yang terus mencari korban selamat maupun tewas, di antara puing-puing bangunan.
"Apa yang kita saksikan adalah bencana besar. Ada korban dan korban di mana-mana," ujar Kettani kepada media setempat.
Para pejabat mengatakan pada Selasa bahwa penyelidikan sedang dilakukan untuk menemukan pemicu sebenarnya yang membuat terjadinya ledakan dahsyat itu.