
Tubuh seorang korban terletak di tempat ledakan di pelabuhan di Beirut pada 4 Agustus 2020. Dua ledakan besar mengguncang ibukota Lebanon, Beirut, melukai puluhan orang, mengguncang gedung-gedung dan mengirimkan asap besar mengepul ke langit.
Isi pesan tersebut adalah untuk menjelaskan bagaimana Israel dapat membantu Lebanon lebih lanjut atas insiden ledakan di Beirut.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz dan Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi mengatakan Israel telah menawarkan bantuan kepada Lebanon.
Tawaran bantuan itu dapat disalurkan melalui perantara internasional berupa bantuan medis, bantuan kemanusiaan, dan bantuan kegawat daruratan.
"Kami berbagi kepedihan dengan rakyat Lebanon dan dengan tulus menawarkan bantuan kami pada saat yang sulit ini,” kata Presiden Israel Reuven Rivlin.

Helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di kawasan pelabuhan di Beirut, Ibu Kota Lebanon, Selasa (4/8/2020). Sebanyak 73 orang tewas dan ribuan lainnya dilaporkan terluka dari insiden dua ledakan besar yang mengguncang Beirut tersebut.
Tawaran bantuan itu datang setelah ketegangan yang meningkat selama dua pekan antara Lebanon dan Israel.
Pekan lalu, Israel menuduh Hezbollah berusaha mengirim orang-orang bersenjata melintasi perbatasan "Garis Biru" yang ditetapkan PBB.
Israel menambahkan pihaknya meminta pemerintah Beirut bertanggung jawab atas apa yang disebutnya sebagai upaya serangan "teroris".

Ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon