Menurut Fachrul, seseorang atau kelompok dengan ciri-ciri tersebut tidak boleh dibiarkan, karena akan mengancam keutuhan dalam berbangsa.
“Kondisi ini tidak boleh dibiarkan. Lawan radikalisme, tangkal ekstrimisme. Kami bersepaham dengan BNPT terkait konsep radikalisme,” kata Fachrul.
Menurut Fachrul, terdapat berbagai alasan seseorang terjebak dalam paham radikalisme. Salah satunya adalah alasan ekonomi.
Selain itu, paham radikalisme juga terjadi pada seseorang yang minim pendidikan, sehingga bacaannya yang terbatas dapat menyebabkan kesalahan dalam memahami situasi tertentu.
Kemenag akan melakukan berbagai upaya untuk menangkal paham radikalisme tersebut. Salah satunya dengan meningkatkan pendidikan masyarakat.
Selain itu juga dengan internalisasi nilai-nilai empat pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.
Di sisi lain, Fachrul mengatakan bahwa dinamika radikalisme tidak terjadi hanya pada satu agama, melainkan banyak agama.
Radikalisme juga tidak hanya tentang agama, namun juga bisa terjadi di sektor yang lain, seperti radikalisme dalam ekonomi.
Baru-baru ini foto menggegerkan media sosial.Hal ini lantaran menyangkut pakaian dinas Korpri seorang pegawai negeri sipil (PNS).
Seperti yang diketahui, pakaian dinas Korpri umumnya berbentuk kemeja.
Namun, tampak berbeda yang dikenakan pria satu ini.