Diberitakan bahwa saat dikunjungi oleh militer Brasil, orang Yanomami dan Yekuana yang tanpa alas kaki dan memakai masker mengantri untuk diuji dengan gelisah.
Sementara bayi-bayi menangis setelah jari mereka ditusuk untuk tes cepat. Dokter pun memeriksa mereka untuk mengidentifikasi masalah kesehatan lainnya.
Namun, diantara pasokan pelindung diri yang diantarkan ke Amazon pada Selasa (30/6) menggunakan helikopter jenis Blackhawk itu, ada obat klorokuin, yang sudah dihentikan penggunaannya oleh WHO.
Ada masker, gel alkohol, celemek, sarung tangan, alat tes, dan obat-obatan termasuk 13.500 pil klorokuin yang didatangkan dari ibu kota negara bagian Roraima, Boa Vista.
Ya, klorokuin merupakan obat berbahaya yang harusnya dikonsumsi melalui resep dokter.
Bahkan, sebuah penelitian di Brasil yang menguji obat anti malaria klorokuin untuk Covid-19 terpaksa dihentikan lebih awal karena beberapa pasien mengalami komplikasi jantung.
WHO pun menghentikan pengujian obat malaria ini pada pasien Covid-19 karena masalah keamanan.
"Kelompok eksekutif menghentikan sementara hydrochloroquine dalam uji coba solidaritas, sementara dewan pemantauan keamanan data meninjau data keselamatan," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dikutip Reuters.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Sarang Corona Terbesar Diprediksi Bukan di China atau AS, Tapi di Amazon, Begini Penjelasannya