Pertahanan terakhir hutan Amazon pun terancam Covid-19, membuat militer Brasil mati-matian menembus belantara demi menghalau virus ini menyerang masyarakat adat yang masih hidup secara tradisional di sana.
Berbagai kebutuhan dibawa untuk melindungi masyarakat Amazon, tapi rupanya diantaranya justru ada zat yang berbahaya, yang tak lain Klorokuin.
Melansir Antara (1/7/2020), militer Brasil mengantarkan pasokan alat pelindung dan obat-obatan kepada suku Yanomami.
Suku tersebut merupakan masyarakat adat Amazon yang trisolasi dan tinggal di perbatasan dengan Venezuela.
Selain dibekali pasokan alat pelindung, beberapa anggota masyarakat adat juga dites Covid-19, yang mana hasil tes cepat menunjukkan tidak ada orang yang positif.
Operasi ini bertujuan untuk melacak Covid-19 yang mengancam ratusan suku Amazon.
Pasalnya, suku Amazon tidak memiliki imunitas terhadap penyakit eksternal, sementara gaya hidup komunal mereka tidak memungkinkan untuk diterapkannya physical distancing.
"Tujuan utama dari operasi bersama oleh angkatan bersenjata adalah untuk melacak Covid-19 di desa-desa terdekat," kata kapten angkatan laut medis Jarbes de Souza.
Selain tujuan tersebut, operasi militer Brasil ke pedalaman Amazon juga dilakukan sebagai bentuk kritik bahwa pemerintah sayap kanan Presiden Jair Bolsonaro tidak melakukan cukup upaya untuk melindungi masyarakat adat dari penularan virus ini.
Seperti diketahui, Bolsonaro menunjukkan sikap santai menghadapi pandemi Covid-19, bahkan saat rumah sakit di negaranya kewalahan.